Aku tak membenci jarak
Tetapi ada genangan rindu
Aku hanya ingin menginjaknya
Biar terpencar pada kerangkeng jemu
Pada mata-mata kerung mencari makna
Pada kening-kening penuh tanya
Pada gerak-gerik gelisah menatap jendela
Pada wajah-wajah sulit dicerna
Aku tak mencaci jarak
Tetapi ada tatapan kosong
Aku hanya ingin membalasnya
Biar terisi pada hati melompong
Pada kursi-kursi yang tak diduduki
Pada meja-meja yang masih bersih
Pada pintu sesekali terbuka permisi
Pada maaf meski terus diulangi
Selalu ada yang telat duduk
Telat memenuhi meja
Tetiba ada pintu terbuka
Maaf dari belakang lalu berulang
Aku tak ingin ada jarak
Meski tak membencinya
Jarak kerap mencernaÂ
Seberapa berat rinduÂ
Adakah kalian rinduÂ
Pada pintu yang terbuka tetiba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H