Mohon tunggu...
semutmerah
semutmerah Mohon Tunggu... Psikolog - Bukan untuk dikritisi, tapi untuk direfleksikan

Serius tapi Santai | Psychedelic/Progressive/Experimental | Memayu Hayuning Bawana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malahayati

10 Mei 2021   11:45 Diperbarui: 10 Mei 2021   12:12 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sayang, mas uda nyampe. Kamu lagi gak ngerjain tugas, kan?",

"Tadinya mau ngerjain, tapi gada mood. Mas uda makan belum?"

"Udah. Tadi makan dulu deket rumah. Kamu ga mood kenapa, sayang? Tadi ga mood makan, sekarang ga mood nugas. Coba cerita."

"Ya gak mood aja, mas. Gatau kenapa bisa gini." Jawaban ini, aku paham, ini adalah kode darinya untuk aku 'memanjanya', mengobati kegelisahannya, hadir merangkul benaknya, mengubah moodnya.

"Mas minta maaf, karena ga kasih kabar dari kemarin malam, karena baru ngabarin kamu malam ini, karena uda bikin kamu kepikiran tentang mas."

"Hmmm..." begitu jawabnya. Aku merasakannya. Ini bukan merajuk bukan pula bte atau kesal, tapi perpaduan antar ketiganya.

"Tiadanya kabar dari mas, itu memang salah. dan terlalu sering ada kabar dari mas, itu juga tidak baik, sayang."

"Tapi harusnya kamu ngabarin aku, jangan timbul tenggelam. Sebentar ada, lalu menghilang lama, lalu ada lagi, menghilang lagi, dan begitu terus. Gak bisa gitu, mas."

"Bukan hanya kamu aja yang gak dapat kabar dari mas, sayang. Semua, semuanya juga gak mas balas pesannya. Karena memang mas gak selalu bisa fulltime dengan handphone."

"Kamu bisa nemuin temen-temen kamu. Tapi kenapa sama aku, engga?"

"Karena mas sayang kamu, Mala." Ujarku singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun