Mohon tunggu...
semutmerah
semutmerah Mohon Tunggu... Psikolog - Bukan untuk dikritisi, tapi untuk direfleksikan

Serius tapi Santai | Psychedelic/Progressive/Experimental | Memayu Hayuning Bawana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kepemimpinan Ala Nusantara

20 Mei 2020   16:52 Diperbarui: 30 Mei 2020   11:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini sama seperti "Berdaulat atas diri sendiri" yang artinya saya harus menyelesaikan tantangan saya agar saya bisa membantu orang lain yang mempunyai tantangan dan ujian. Jika kita sudah bisa bersolusi atas permasalahan diri pribadi, seiring waktu kita harus dan mau untuk bersolusi atas kepentingan masyarakat. 

Sebaliknya, bersolusi terhadap permasalahan masyarakat, juga harus bersolusi atas permasalahan pribadi, sehingga keduanya seimbang, dari nol kembali ke nol, dari awal kembali ke awal, dari hulu kembali ke hulu.

B. Urip Iku Urup (Hidup Itu Nyala)

Indonesia apalagi Nusantara, menganut filosofi tersebut disetiap detak langkah kehidupannya. Maksud dari filosofi ini adalah manusia hidup harus memberi nyala, cahaya, penerangan, kepada siapa saja dimana saja tanpa kenal pamrih dan tanpa terikat ruang dan waktu. Kita mencari cahaya, mendapatkan cahaya, menjadi cahaya, membagikan cahaya, inilah manifestasi dan pengejawantahan dari filosofi tersebut. 

Banyak yang mencari dan mendapatkan cahaya, namun tidak mau menjadi cahaya serta membagikan cahaya, demi kepentingan pribadi. Konsep seperti itu tidak akan dibutuhkan masyarakat, karena mereka membutuhkan cahaya disetiap waktunya.

Lebih buruk lagi jika mencari cahaya, mendapatkan cahaya, menjadi cahaya, namun mengkomersialisasikan dan menguangkan cahaya tersebut demi kepentingan kantong pribadi. Manusia yang seperti ini jelas sama sekali ditolak ditengah-tengah masyarakat.

C. Makrokosmos dan Mikrokosmos (Semesta Kecil dan Semesta Besar)

Manusia adalah manifestasi atau citra dari alam semesta raya dengan bentuk yang kecil, maka dari itu semua unsur alam semesta ada didalam tubuh manusia. Baik manusia, binatang, alam, air, api, udara, tanah, dan unsur alam semesta lainnya. Jika kita memelihara alam semesta dalam tubuh kita, maka kita juga akan bisa memelihara alam semesta raya. 

Sebaliknya, jika kita menyakiti alam semesta raya, maka tubuh kita akan dengan sendirinya merespon hal itu, dan kita akan bertengkar dengan diri sendiri (hati Nurani) atas kerusakan yang kita lakukan pada alam semesta. Makrokosmos sama dengan mikrokosmos, maka kita sebagai manusia bisa mengambil nilai-nilai yang ada pada makrokosmos diluar tubuh kita.

Matahari, erat dengan panas dan pemberi sarana kehidupan. Kita bersifat seperti matahari, yang memberikan panas (semangat), cahaya (penerang dan pelita), dan kehidupan bagi alam sekitar. 

Bulan, indah dan menerangi kala malam (gelap) yang cahayanya pantulan dari matahari, nilainya adalah kita memberi penerangan kala gelap dan membimbing (merangkul, mengayomi) masyarakat yang berada dalam kegelapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun