Aku berkelana dengan sepi, mencari
menemukan diri sendiri. Di jalanan asing, daun-daun menguning
gugur mengucap gerak-gerik bahasa. Pertengkaran antara ranting
dan udara di balik dada pohon.
Tepat di punggung pohon. Rasa sesal bisa dirancang
ketika bahagia tiba di peron kereta. Siapa yang pergi lebih dulu,
kau atau aku?
Peluit sebagai tanda jarak melebar juga mengakar.
Pada suatu waktu yang mendadak kau dan aku saling merindu.
Di percakapan pagi di sepanjang hari berbulan sunyi.
Motor terguling, mobil terbanting, baju orang compang- camping
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!