Mohon tunggu...
Nurmansyah Amirudin
Nurmansyah Amirudin Mohon Tunggu... Administrasi - Tidak sedang merasa baik-baik saja

Jika untuk bergerak saja saya tidak mampu bukan berarti ide-ide gila di kepala saya mati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi di Mendung Sendu

15 November 2019   10:53 Diperbarui: 15 November 2019   10:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak kecil yang menamai dirinya sepi

tengah bermain petak umpet di gang sempit berupa angka delapan.

Kali ini ia tidak harus pandai bersembunyi.

Sebab seseorang lain bernama sunyi sedang mencarinya di ujung jalan.

Sore datang membawa sebuah pesan seperti kalimat perintah,

"Sudah petang, cepat pulang ke rumah!"

Sunyi pergi bersama kata-kata yang sulit disampaikan,

sedangkan sepi masih berharap dirinya lekas ditemukan.

Langit berubah warna;

bintang-bintang mulai menyala;

bulan tersenyum dengan manisnya.

Sepi masih menjadi teman baik mereka.

Menurut surat kabar yang saya baca, sekarang sepi semakin dewasa.

Kepalanya sudah akrab dengan rindu, sesal dan angan-angan semata.

Yang ia inginkan sekarang adalah satu orang yang mau meluangkan waktu

untuk menemukannya atau paling tidak menemaninya bersembunyi di balik batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun