Ini tentang langkah melelah lalu melemah, biarlah sekehendaknya.
Sebab tidak ada langkah yang benar-benar sama
apalagi perihal persimpangan, aku membencinya.
Di sana masing-masing kita akan menuju bahagia,
meski salah satu dari kita bukan menjadi alasannya.
Mungkin sejak awal,
entah aku atau kamu sudah paham.
Gelak tawa, senyum manja, dan rindu melipatganda
ialah selimut tidur bagi tangis, kecewa dan duka lara.
Aku akan dengan senang hati; akan dengan sukacita
memberi doa-doa terbaik meski tidak menemui aminnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!