Lalu ada Radio Teflon (http://radio.cahandong.org) yang dikelola komunitas blogger CahAndong sejak November 2010. Radio ini pernah menggelar talkshow, antara lain tentang recovery pascabencana Merapi, klinik fotografi bersama Kristupa Saragih, dan talkhow tiga negara: Indonesia, Belanda, dan Bolivia.Â
Radio Internet yang berbasis komunitas diaspora antara lain Radio Komunitas Twitter Indonesia (RKTI) (http://rkti.net), KaskusRadio (http://www.kaskusradiocom), dan Radio PPI Dunia (http://www.radioppidunia.org).Â
RKTI melakukan siaran resmi sejak Desember 2010. Radio ini diinisiasi oleh Indra Pramana di Singapura. KaskusRadio berdiri sejak 2003 sebagai bagaian dari komunitas Kaskus. Penyiarnya, umumnya, masih berstatus pelajar dan mahasiswa, termasuk yang sedang tinggal di AS, Singapura, Australia, Korea, Jerman, hingga Kanada.Â
Radio PPI Dunia merupakan radio yang seratus persen dikelola oleh pelajar Indonesia di luar negeri. Radio ini digagas oleh Aliansi Perhimpunan Pelajar Indonesia Internasional atau Overseas Indonesian Student Association Alliance (OISAA).Â
Radio ini mengudara sejak 18 Mei 2009 selama 24 jam nonstop. Radio ini ingin menjadi radio yang tangguh, mandiri, ilmiah dan berdaya respon tinggi sebagai modal sosial bagi pembangunan Indonesia menuju knowledge based society dengan menyajikan informasi, baik perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan memupuk semangat kebangsaan antargenerasi untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global.Â
Radio PPI Dunia berharap bisa menjadi media komunikasi, interaksi, informasi, dan silaturahmi pelajar dan masyarakat Indonesia di seluruh dunia. Tercatat ada 46 orang yang bergabung menjadi penyiar Radio PPI Dunia.Â
Beberapa kali radio ini menyiarkan live report atau live streaming seminar atau simposium yang diselenggarakan oleh komunitas mahasiswa Indonesia di luar negeri. Terakhir, Radio PPI Dunia menyiarkan Indonesian Student World Symposium dari Kuala Lumpur, Malaysia, 16-19 Februari 2012 lalu.Â
Social capital dan sense of communityÂ
Radio komunitas online menjadi ruang publik global, tempat bertemunya diaspora orang muda Indonesia. Meski tersebar, mereka bisa membangun jaringan melampaui batas geografi dan berkolaborasi melalui siaran radio Internet. Meski tak bertemu secara fisik, namun kedekatan dan rasa persaudaraan tumbuh di antara mereka.Â
Spirit voluntarisme, spirit berbagi, dan kemauan mereka untuk belajar dan berjejaring, mendorong mereka mengembangkan berbagai program dan konten radio. Dari situ mereka membangun gerakan dan menghadirkan pencerahan.Â
Radio komunitas Internet juga bisa menjadi tempat hang out virtual bagi pendengar dan penyiar, serta memfasilitasi pertemanan online dan pembentukan relasi baru bagi mereka yang sebelumnya tak saling kenal. Pertemanan online ini diikuti dengan munculnya relasi online maupun offline yang dimediasi oleh radio.Â
Di sini, radio komunitas Internet turut berkontribusi pada social capital seseorang. Pertemanan dan interaksi yang intens di radio menjadikan seseorang bersedia membantu orang-orang yang berada dalam lingkaran mereka.Â