Mohon tunggu...
qurrotul isnaeni
qurrotul isnaeni Mohon Tunggu... karyawan swasta -

be my self and elegant

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepotong Hati yang tersisa

18 Desember 2013   10:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:47 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" iya" jawabku singkat

" kebetulan aku juga mau kesana, mau berengan gak? "

" enggak terima kasih, aku masih mau duduk dulu disini." jawabku datar

" oh baiklah, aku duluan. Senang bisa berkenalan denganmu." ucapnya sambil tersenyum dan melangkah pergi. Aku masih sibuk dengan fikiranku saat aku melihat dia melangkah menuju toko buku langgananku. Aku masih terheran kenapa aku bisa secair itu berbincang dengan laki laki, padahal dia orang asing yang baru aku temui hari ini. Ada perasaan aneh yang muncul begitu saja, ada kehangatan yang mengalir dalam hati ini saat aku melihat senyum tulus itu. Senyum yang tak pernah aku temui selama ini. tersadar dengan fikiranku, aku langsung bergegas menuju toko buku itu, dan berusaha mengabaikan perasaan aneh yang sedari tadi hadir dalam hatiku. Setibanya di toko buku, aku langsung menuju deretan buku yang sedang aku cari, tak lama buku itu sudah di tanganku. dan aku langsung menuju kasir.

" maaf mba, mba namanya karina bukan?" Tanya petugas kasir kepadaku

" oh iya mbak, ada apa yah?" Jawabku terheran.

" ini mbak ada titipan dari mas mas yang tadi beli buku disini." ucap petugas kasir itu. Masih dengan tanda tanya aku mengambil dan mencoba membuka isi kertas itu.

senang berkenalan denganmu karin, aku berharap kita bisa berjumpa lagi.

salam hangat Robby.

itulah kiranya pesan yang ada di kertas itu, aku tersenyum setelah membacanya. dan aku segera membayarkan harga buku yang sudah aku ambil tadi.

(bersambung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun