Kota Surabaya beberapa bulan terakhir diresahkan oleh tingginya angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Menurut laporan suarasurabaya.net, terdapat 136 kasus pencurian motor pada September 2024. Meskipun angka tersebut sedikit menurun menjadi 117 laporan di bulan November, tren ini tetap mengkhawatirkan.
Selain merugikan secara ekonomi, tingginya angka curanmor juga mencoreng citra keamanan Kota Surabaya. Persepsi bahwa kota ini "kurang aman" dapat memengaruhi daya tariknya sebagai tempat untuk berinvestasi, berkegiatan sosial ekonomi, atau bahkan menetap.
Belajar dari Negara Maju
Tindak kriminal pencurian kendaraan bukan hanya menjadi masalah di Surabaya, tetapi juga terjadi di berbagai kota besar dunia.Â
Namun, beberapa kota di negara maju telah berhasil menurunkan angka pencurian kendaraan melalui penerapan teknologi dan sistem keamanan yang inovatif.
Teknologi Immobilizer
Negara seperti Inggris dan Jerman telah mengadopsi teknologi immobilizer secara luas (www.trackershop-uk.com, 2024).Â
Teknologi ini memungkinkan kendaraan tidak dapat dinyalakan tanpa kunci asli, sehingga, meskipun pencuri berhasil menjebol kendaraan, mereka tidak dapat mengoperasikannya.
GPS Tracker
Di Jepang, GPS tracker menjadi salah satu solusi populer (drive-chart.com, 2024). Alat ini memungkinkan pemilik kendaraan atau pihak berwenang untuk melacak lokasi kendaraan secara akurat.Â