"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia."Â Kutipan ini disematkan oleh Nelson Mandela, yang menggambarkan betapa besar peran pendidikan dalam membentuk masa depan.Â
Biasanya, pendidikan kita tempuh mulai dari jenjang PAUD hingga Doktoral di dalam kelas-kelas formal.Â
Namun, selain kelas dalam konteks pendidikan, ada juga "kelas" lain yang sering kali luput dari perhatian masyarakat, yaitu kelas sosial yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kelas apakah itu?
Dalam bukunya 1984, George Orwell menggambarkan secara tajam bagaimana struktur kelas sosial membentuk peradaban di setiap masa. Meskipun istilah yang digunakan mungkin berbeda, namun hakikatnya, ada tiga kelas utama yang dapat kita temui dalam masyarakat.
Pertama, Orwell menggambarkan kelas penguasa sebagai inner party, yaitu kelas elit yang memegang kontrol penuh atas pemerintahan, ekonomi, dan hampir semua aspek kehidupan. Mereka menikmati kemewahan, akses tak terbatas terhadap informasi, serta kekuasaan yang luar biasa. Kelas ini berada di puncak hierarki dan menjadi pengendali utama.
Kedua, outer party atau kelas pekerja adalah mereka yang bekerja untuk penguasa, menjalankan sebagian besar administrasi negara, dan mengelola aspek-aspek penting kehidupan sehari-hari.Â
Mereka berpendidikan, memiliki pekerjaan, namun hidup mereka tetap dikendalikan dan dipantau oleh kelas penguasa. Meskipun memiliki pekerjaan dan penghidupan yang stabil, mereka tidak memiliki kontrol yang berarti atas keputusan-keputusan besar yang memengaruhi hidup mereka.
Ketiga, proles, yaitu kelas terpinggirkan. Mereka dianggap sebagai "sumber daya" yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kelas penguasa, namun kebebasan mereka sangat terbatas. Dalam dunia Orwell, mereka adalah orang-orang yang hidup dalam kemiskinan, terbatas oleh sistem yang ada, dan hampir tidak memiliki kesempatan untuk keluar dari status sosial mereka.
Lalu, di kelas mana Anda berada?