Menurut Nghia Nguyen, seorang ahli neurobiologi dari Harvard, melamun dapat memperkuat ingatan dan mendukung proses pembelajaran.Â
Sementara itu, psikolog Loren Soeiro, Ph.D., dari New York, menyebutkan bahwa melamun dapat membantu kita dalam menyelesaikan masalah, meningkatkan empati, dan memotivasi diri untuk mencapai tujuan.Â
Bahkan, Psikiater Eugenio Rothe menilai proses melamun sebagai kunci untuk menciptakan solusi kreatif.
Batas antara Melamun dan Halu
Melalui artikel di psychologytoday (2024), diketahui bahwa ada dua jenis lamunan yang biasa dilakukan manusia, yaitu lamunan terstruktur dan lamunan fantasi. Keduanya memiliki dampak yang berbeda.Â
Lamunan terstruktur adalah lamunan yang berfokus pada langkah-langkah nyata untuk mencapai tujuan. Jenis lamunan ini justru bermanfaat dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan.Â
Sebaliknya, lamunan fantasi, seperti membayangkan diri menjadi miliarder atau penyihir tanpa rencana nyata, cenderung kurang bermanfaat.
Meningkatkan Kualitas Lamunan
Kini saatnya kita "menaikkan kelas" lamunan dari sekadar fantasi yang abstrak menjadi lamunan yang terstruktur dan konkret.Â
Caranya sederhana, pilihlah tujuan yang nyata dan relevan, bayangkan langkah-langkah yang perlu diambil, identifikasi hambatan yang ada, dan tentukan solusi yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.Â
Dengan demikian, Anda sudah menguasai seni melamun yang produktif. Ini adalah cara melamun yang bukan hanya membuang waktu, melainkan bisa menjadi alat untuk meraih tujuan hidup.