Makna Awal Dukun
Pada tahun 1701, dalam Kamus Inggris-Melayu, dukun didefinisikan sebagai "orang yang punya keahlian khusus" yang meliputi bidang kesehatan, pengobatan, dan keterampilan lainnya. Di masa itu, dukun lebih dikenal sebagai penyedia jasa pengobatan atau praktisi kesehatan, yang keahliannya dihormati tanpa terlalu banyak unsur magis.
Transformasi Definisi di Awal Abad ke-20
Seiring waktu, definisi dukun mulai mengalami perubahan. Pada tahun 1917, makna dukun berkembang menjadi "pribumi yang memiliki berbagai keahlian," termasuk medis. Transformasi ini masih mencerminkan dukun sebagai praktisi pengobatan yang berperan besar dalam kesehatan masyarakat.
Dominasi Unsur Magis
Perubahan besar terjadi pada tahun 1939 dalam Kamus Sastra Jawa, di mana dukun mulai lebih diasosiasikan dengan unsur magis. Mereka digambarkan sebagai sosok yang mampu mengobati penyakit dengan menggunakan mantra atau jampi-jampi.Â
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kemudian mendefinisikan dukun sebagai orang yang mengobati dengan unsur magis dan jampi. Pergeseran ini mencerminkan semakin kuatnya asosiasi dukun dengan praktik-praktik supranatural.
Upaya Stigmatisasi Profesi Dukun
Menurut catatan Friztiani dalam sumber yang sama (Republika.co.id, 2022), keberadaan dukun bahkan dianggap sebagai ancaman bagi profesi medis modern pada zamannya. Ada upaya terstruktur untuk menstigmatisasi profesi ini agar tidak menghambat perkembangan kedokteran modern di Indonesia.Â
Hal ini memperjelas posisi dukun dalam masyarakat, yaitu sebagai figur yang dihormati dan dianggap berpengaruh, tetapi mulai dibayangi stigma.
Dalam tulisan ini, pengertian dukun yang dirujuk kembali ke makna awal dalam Kamus Inggris-Melayu tahun 1701, yaitu "orang yang punya keahlian khusus" di berbagai bidang.Â