Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Sentuhan Wanita dalam Kemelut Pilkada

8 September 2024   11:12 Diperbarui: 8 September 2024   11:19 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Kitab Pararaton, misalnya, Ken Dedes digambarkan sebagai "nareswari" atau perempuan sakral yang dianggap akan melahirkan raja-raja besar di Jawa. Sosok ini melambangkan bagaimana perempuan dalam sejarah memiliki pengaruh besar terhadap arah pemerintahan.

Demikian pula, Ratu Tribhuwana Tunggadewi, penguasa besar Majapahit, yang berhasil memperluas kekuasaan kerajaan dengan dukungan dari Mahapatih Gajah Mada. 

Selama masa pemerintahannya, Tribhuwana Tunggadewi memimpin kerajaan menuju kejayaan, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam sejarah Nusantara.

Ratu Kalinyamat dari Jepara juga dikenang atas keberaniannya memimpin perlawanan melawan penjajah Portugis. Ia memiliki visi strategis yang jelas dalam mempertahankan wilayahnya, termasuk dalam serangan ke Malaka. 

Keberanian dan ketegasan perempuan ini menegaskan bahwa dalam sejarah politik Nusantara, perempuan memiliki peran yang jauh dari sekadar tokoh pendukung.

Yang menarik, ada juga kisah Ratu Ayu Batang alias Ratu Wetan yang berhasil mencegah perang saudara di Mataram antara Amangkurat I dan Pangeran Purbaya. 

Melalui strategi yang taktis dan pendekatan diplomatik, ia mampu meredakan ketegangan di antara dua tokoh ini, membuka jalan bagi perdamaian. Kisah ini menunjukkan bagaimana sentuhan perempuan mampu meredakan konflik dan menghindari pertumpahan darah di masa yang penuh dengan perselisihan.

Kekuatan Perempuan dalam Kemelut Politik

Sejarah Nusantara telah menunjukkan bahwa perempuan bukan hanya pelengkap dalam politik, tetapi aktor penting yang mampu menggerakkan perubahan besar. Dari Ken Dedes hingga Ratu Kalinyamat, kekuatan perempuan dalam konstelasi politik tidak bisa diabaikan.

Hari ini, perempuan Indonesia kembali memainkan peran penting dalam politik modern, termasuk Pilkada. 

Legitimasi historis dan regulasi modern yang mendukung akan membuat publik lebih sadar akan pentingnya peran wanita dalam membangun negeri yang lebih sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun