Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Sentuhan Wanita dalam Kemelut Pilkada

8 September 2024   11:12 Diperbarui: 8 September 2024   11:19 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perempuan Indah sebagai Fiksi, Berbahaya sebagai Fakta." -- Rocky Gerung.

Kutipan di atas menggambarkan bagaimana perempuan sering kali dianggap indah dalam imajinasi, namun kekuatan dan dampak mereka dalam kenyataan bisa dianggap "berbahaya" karena begitu besar pengaruhnya. 

Dalam dunia politik, terutama di Indonesia, peran perempuan mulai diakui sebagai bagian penting dari perubahan dan dinamika kekuasaan. Perempuan tak hanya menjadi pelengkap, tetapi juga aktor utama dalam proses politik seperti Pilkada.

Legitimasi untuk keterlibatan perempuan dalam pemerintahan tidak hanya diakui secara simbolik, tetapi diatur secara konstitusional melalui Undang-Undang No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik dan Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Kedua regulasi ini menetapkan bahwa minimal 30% keterwakilan perempuan harus ada di lembaga eksekutif dan legislatif. 

Aturan ini memberikan landasan kuat bagi perempuan untuk tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga memegang posisi kepemimpinan di berbagai tingkatan pemerintahan.

Tak hanya di tingkat nasional, dukungan untuk kesetaraan gender juga hadir dalam bentuk agenda global Sustainable Development Goals (SDGs). 

Salah satu tujuan SDGs, yakni Goal 5: Gender Equality, mendorong agar setiap negara memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan, termasuk di ranah politik. Agenda global ini memperkuat posisi perempuan Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam membangun negeri.


Wanita Berdampak dalam Sejarah Nusantara

Menariknya, sejarah Nusantara sebenarnya tidak asing dengan kesetaraan gender. Banyak tokoh perempuan yang memiliki peran signifikan dalam konstelasi politik dan pemerintahan kerajaan-kerajaan di Nusantara, jauh sebelum regulasi modern mengakui hak-hak perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun