Dengan turut serta dalam volunteering SDGs, mahasiswa dapat mengasah keterampilan praktis seperti manajemen proyek, komunikasi, dan kepemimpinan. Keterampilan ini menjadi bekal penting untuk bersaing di pasar kerja yang kompetitif.Â
Misalnya, terlibat dalam proyek pengelolaan limbah di kampus dapat mengajarkan manajemen tim dan pemecahan masalah.
Meningkatkan Jaringan dan Koneksi
Perpres No.111/2022 mewajibkan semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri, akademisi, NGO, dan media, untuk berpartisipasi dalam pengarusutamaan SDGs di Indonesia.Â
Ini membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk terlibat dalam jaringan profesional yang luas. Kesempatan ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan informasi lebih cepat tentang peluang magang, kerja, atau beasiswa internasional.Â
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang terlibat dalam proyek SDGs mungkin bertemu dengan profesional dari sektor industri yang menawarkan peluang magang.
Kesadaran Sosial dan Kultural
Pada dasarnya, SDGs adalah bentuk pengabdian. Mahasiswa yang terlibat aktif dalam proyek-proyek SDGs akan mengembangkan empati dan kesadaran sosial yang lebih dalam.Â
Mereka akan belajar bekerja dalam lingkungan yang beragam dan menghadapi tantangan yang dihadapi oleh komunitas yang berbeda.Â
Misalnya, proyek pemberdayaan masyarakat dapat mengajarkan mahasiswa tentang realitas hidup di daerah terpencil dan cara efektif membantu mereka.
Mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran vital dalam membantu dunia mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.Â