Kini tradisi mudik menjelang Lebaran menjadi satu rangkaian tak terpisahkan dari bulan suci Ramadhan di Indonesia.Â
Meski bukan syariat, namun mudik Lebaran menjadi kewajiban yang tak terlegitimasi Tuhan namun diminati oleh umat Muslim Indonesia.Â
Mudik oleh DR. Devie Rahmawati, Peneliti dari Universitas Indonesia menyebut mudik merupakan kembali ke kampung setahun sekali dan biasanya bertepatan dengan perayaan hari keagamaan seperti Lebaran.Â
Sementara Prof. Efendi Gazali, Peneliti dari Universitas Indonesia pula secara spesifik merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang melihat kata mudik memiliki dua makna.Â
Pertama, pulang ke kampung halaman. Kedua, berlayar, pergi, ke udik (hulu sungai, pedalaman).Â
Sebuah survey bertajuk "Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menunjukkan jika jumlah pemudik terbesar di Indonesia berasal dari Jawa Timur, yakni 31,3 juta orang atau setara 16,17 persen total dari keseluruhan pemudik.Â
Salah satu temuan menarik dari hasil survey ini adalah sepeda motor merupakan kendaraan paling diminati oleh pemudik yang berasal dari Jatim.Â
Motor dianggap lebih fleksibel dan memiliki biaya yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan alat transportasi yang lain.Â
Trans Jatim Dalam ArusÂ
Inovasi Bus Trans Jatim menjadi good practices yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan ke-11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, yang mengupayakan untuk menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.Â
Tercatat tanggal 19 Agustus 2022 Dinas Perhubungan mulai mengoperasikan Bus Trans Jatim.Â
mengutip detik.com(2024) Rute yang ditempuh oleh Bus Trans Jatim awalnya terdiri dari tiga koridor.Â
Bus Trans Jatim Koridor I melayani rute dari Gresik menuju Sidoarjo melalui Surabaya dengan jam operasional dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.Â
Terdapat total 33 armada bus yang melayani 37 halte di sepanjang jalur tersebut. Rute dimulai dari Terminal Bunder dan melalui beberapa titik penting seperti Halte Kantor Bupati Gresik, Universitas Muhammadiah Gresik, RS Semen Gresik, BNI, Gelora Joko Samudera, Segoromadu, hingga mencapai Halte Bungurasih di Surabaya.Â
Setelah itu, bus melanjutkan perjalanan melewati Pondok Jati, Sun City, Alun-alun, Celep (hanya turun penumpang), Bligo, Ngampelsari, Ngaban, Kalitengah, dan Porong sebelum tiba di Terminal Porong.Â
Bus Trans Jatim Koridor II menghubungkan Surabaya dengan Mojokerto dengan jam operasional mulai pukul 04.00 hingga 21.00 WIB.Â
Terdapat total 22 bus yang melayani 35 halte di sepanjang rute tersebut. Rute dimulai dari Halte Dukuh Menanggal dan melalui beberapa titik penting seperti Siwalankerto 2, Medaeng, Kemendung 2, Trosobo Pos 2, Bypass Timur 2, hingga mencapai Terminal Krian.Â
Setelah itu, bus melanjutkan perjalanan melalui Klenteng Krian, Jabaran 2, Bypass Barat 2, Bakung 2, Ciro 2, Singkalan 2, Mlirip 2, Mertex 2, Sekar Putih 2, hingga akhirnya tiba di Terminal Kertajaya.Â
Bus Trans Jatim Koridor IIIÂ melayani rute dari Mojokerto menuju Gresik, dengan jam operasional mulai pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.Â
Terdapat total 22 bus yang melayani 52 halte di sepanjang rute ini.Â
Koridor III merupakan koridor dengan jumlah halte terbanyak di antara koridor lainnya. Rute dimulai dari Terminal Kertajaya di Surabaya, melewati beberapa titik penting seperti Halte Pahlawan, HOS Cokro Aminoto, Mlirip 1, Lespadangan 1, hingga mencapai Terminal Bunder di Gresik.Â
Selama perjalanan, bus melewati halte-halte seperti Sidoharjo 1, Ngabar, Kupang 1, Bukit Kayu Putih 1, Desa Suru 1, Sekiping 1, Jatirowo 1, Pulorejo 1, Dawarblandong 1, hingga akhirnya tiba di Terminal Bunder. Hingga kini rute-rute pengembangan masih disiapkan untuk memudahkan masyarakat dalam bertransportasi di wilayah Jatim.
Bagaimana Kita Mengukur?Â
Gebrakan Bus Trans Jatim tentu patut kita apresiasi namun tidak kemudian menjadikannya berhala sesembahan yang pasti menjadi solusi tunggal untuk kemudahan transportasi.
Justru dengan telah adanya bus Trans Jatim, kita semua sebagai masyarakat alit harus "cancut taliwondo" untuk turut memelihara, tidak merusak fasilitas, dan melihat performanya dengan kacamata berikut:
- Waktu Perjalanan Rata-rata: Menyatakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan dari titik awal ke tujuan selama arus mudik.
- Kepadatan Jalan: Menyatakan seberapa padat lalu lintas di jalan-jalan utama selama periode arus mudik.
- Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas: Menyatakan jumlah kecelakaan yang terjadi selama arus mudik.
- Pemanfaatan Transportasi Umum: Menyatakan persentase
- Keandalan Layanan Transportasi Menyatakan seberapa sering layanan transportasi umum tersedia dan berfungsi dengan baik selama arus mudik.
- Tingkat Kepuasan Pengguna     Menyatakan tingkat kepuasan pengguna transportasi terhadap pengalaman mereka selama arus mudik.
Dengan menggunakan alat ukur tersebut tentu kita dapat menilai seberapa besar peran Trans Jatim dalam mengurai maslah arus lebaran 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H