Selama perjalanan, bus melewati halte-halte seperti Sidoharjo 1, Ngabar, Kupang 1, Bukit Kayu Putih 1, Desa Suru 1, Sekiping 1, Jatirowo 1, Pulorejo 1, Dawarblandong 1, hingga akhirnya tiba di Terminal Bunder. Hingga kini rute-rute pengembangan masih disiapkan untuk memudahkan masyarakat dalam bertransportasi di wilayah Jatim.
Bagaimana Kita Mengukur?Â
Gebrakan Bus Trans Jatim tentu patut kita apresiasi namun tidak kemudian menjadikannya berhala sesembahan yang pasti menjadi solusi tunggal untuk kemudahan transportasi.
Justru dengan telah adanya bus Trans Jatim, kita semua sebagai masyarakat alit harus "cancut taliwondo" untuk turut memelihara, tidak merusak fasilitas, dan melihat performanya dengan kacamata berikut:
- Waktu Perjalanan Rata-rata: Menyatakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan dari titik awal ke tujuan selama arus mudik.
- Kepadatan Jalan: Menyatakan seberapa padat lalu lintas di jalan-jalan utama selama periode arus mudik.
- Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas: Menyatakan jumlah kecelakaan yang terjadi selama arus mudik.
- Pemanfaatan Transportasi Umum: Menyatakan persentase
- Keandalan Layanan Transportasi Menyatakan seberapa sering layanan transportasi umum tersedia dan berfungsi dengan baik selama arus mudik.
- Tingkat Kepuasan Pengguna     Menyatakan tingkat kepuasan pengguna transportasi terhadap pengalaman mereka selama arus mudik.
Dengan menggunakan alat ukur tersebut tentu kita dapat menilai seberapa besar peran Trans Jatim dalam mengurai maslah arus lebaran 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H