Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Dinamika Politik Memikat, Dapil Empat Kota Surabaya

9 Januari 2024   10:48 Diperbarui: 9 Januari 2024   11:18 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: www.indozone.id

"Politik adalah perang tanpa pertumpahan darah, sedangkan perang adalah politik dengan pertumpahan darah." - Mao Zedong

 Kurang dari dua bulan gelaran Pemilu 2024 dilaksanakan. 

Mesin-mesin partai telah bergerak menyusuri pemukiman di gang-gang, bantaran Sungai, kampung, bahkan perumahan elite di kota Surabaya.

Dari 5 dapil yang ada, perhatian saya tertuju pada dapil empat kota Surabaya yang terdiri dari kecamatan wonokromo, Gayungan, Jambangan, Sukomanunggal, dan Sawahan. 

Sebenarnya tidak ada alasan khusus mengapa dapil ini menarik melainkan hanya karena saya sering sekedar "nyangkruk" untuk ngopi bersama teman-teman di wilayah tersebut. 

Surabaya memang khas dengan budaya nyangruknya, hal inilah yang kemudian membuat saya mendengar percakapan-percakapan meja sebelah tentang orang-orang yang dianggap sebagai wakil masyarakat di dapil 4. 

Seperti kita tahu, Wakil Rakyat dapil 4 Surabaya 2014-2019 di DPRD Surabaya yang terpilih dalam Pemilu Legislatif lalu adalah sebagai berikut:

  1. Mazlan Mansyur (PKB)
  2. Reny Astuti (PKS)
  3. Armudji (PDIP)
  4. Dyah Katarina (PDIP)
  5. Sukadar (PDIP)
  6. Agoeng Prasodjo (GOLKAR)
  7. H Darmawan (GERINDRA)
  8. Ratih Retnowati (DEMOKRAT)
  9. Ghofir Ismail (PAN)
  10. Edi Rachmat (HANURA)

Kemudian pada periode 2019-2024, komposisinya diisi oleh:

  1. Sukadar (PDIP)
  2. Riswanto (PDIP)
  3. Bahtiyar Rifai (Gerindra)
  4. Reni Astuti (PKS)
  5. Badru Tamam (PKB)
  6. Agoeng Prasodjo (Golkar)
  7. Ratih Retnowati (Demokrat)
  8. Dyah Katarina (PDIP)
  9. Ghofar Ismail (PAN)
  10. Tjutjuk Supariono (PSI)

Data ini memberikan gambaran bahwa secara umum PDIP masih menjadi partai terkuat di dapil 4 kota Surabaya. 

Sementara Golkar dan Demokrat satu strip di bawahnya. 

Kemudian Gerindra dan PKB mengalami pergantian pemain namun tetap eksis mendapatkan kursi. 

Hal yang menarik untuk kita lihat secara seksama adalah masuknya pemain baru dari PSI yang mendapatkan kursi di dapil 4 kota Surabaya.

Dinamika pergeseran "person" dalam menduduki kursi keramat dapil 4 kota Surabaya memang sudah kian terlihat. 

Tentu banyak faktor yang melatarbelakangi pergeseran itu terjadi, beberapa hal yang mungkin menjadi penyebabnya, dalam catatan saya yang saya kumpulkan dari berbagai sumber di jejaring internet setidaknya ada 10 faktor yang menyebabkan seorang anggota DPR tidak terpilih kembali ketika mencalonkan, rinciannya sebagai berikut:

  1. Kinerja yang Kurang Memuaskan
  2. Pelanggaran Etika
  3. Ketidaksesuaian dengan Harapan Konstituen
  4. Perubahan Preferensi Partai atau Koalisi
  5. Kondisi Politik Lokal yang Dinamis
  6. Ketidakpuasan Publik Terhadap Kebijakan
  7. Pergantian Kader Partai
  8. Kampanye yang Kurang Efektif
  9. Perubahan Demografis di Daerah Pemilihan
  10. Pergeseran Opini Publik

Kesemua poin tersebut tentu merupakan hal yang sangat bisa diperdebatkan dengan berbagai pisau analisis. 

Hanya saja, hal-hal tersebut merupakan sebuah pola umum yang secara sederhana dapat ditangkap publik untuk menjadi penanda kualitas dari DPRD Kota Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun