Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Keseruan Istana Berkebaya, Bagaimana Sejarahnya?

6 Agustus 2023   20:54 Diperbarui: 6 Agustus 2023   20:59 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pinterest.com/mertodirdjo

Ketiga pakar tersebut tentu boleh memiliki hipotesis darimana akar Sejarah kebaya berasal, yang pasti akar itu telah lama tumbuh dan menjalar secara mendalam di tanah Indonesia. 

Hal ini terbukti dengan varietas kebaya yang beragam seperti Kebaya Kartini, Kebaya Kutubaru dan Kebaya Jawa. 

Dalam keterangan jurnal Fita Fitria dan Novita Wahyuningsih, Program Studi Seni Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret Surakarta mencatat beberapa jenis kebaya yang ada, diantaranya ialah : 

Kebaya Tradisional 

Kebaya tradisional merupakan bentuk asli dari kebaya, dan terdiri dari dua jenis model, yaitu kebaya kartini dan kebaya kutu baru. Kedua jenis kebaya ini telah berkembang menjadi berbagai macam kebaya lainnya, termasuk kebaya encim dan kebaya modern.

Kebaya Encim 

Kebaya encim menunjukkan adanya pengaruh budaya China, karena encim adalah sebutan untuk wanita paruh baya dari etnis China. Kebaya ini terbuat dari kain yang halus dengan sentuhan border, payet, dan pelipit sebagai hiasan pada bagian tertentu. Kebaya ini umumnya digunakan oleh perempuan etnis China.

Kebaya Modern 

Seperti namanya, kebaya modern merupakan jenis kebaya yang telah mengalami sentuhan modern dalam desainnya. Bentuk dan pola kebaya modern tidak mutlak mengikuti kebaya asli. Beberapa bagian kebaya telah mengalami perubahan, termasuk dalam hal hiasan, bahan, corak, dan mode yang mengikuti tren terkini. Salah satu bentuk kebaya modern adalah kebaya modifikasi yang banyak dipakai oleh perancang busana tradisional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun