Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat sejak tahun 2018 hingga 10 Mei 2022, pihaknya telah memutus akses 499.645 konten perjudian di berbagai platform digital.Â
Namun, upaya untuk memerangi judi online di Indonesia menjadi sulit karena situs atau aplikasi judi online terus muncul dengan nama-nama yang berbeda, meskipun aksesnya sudah diblokir.Â
Praktisi kesehatan jiwa, dr. Kristiana Siste, SpKJ(K), dari Departemen Psikiatri FK UI RSCM menyebutkan kecanduan game online dikarenakan terbiasa untuk mendapat reward cepat seperti yang didapatkan pada saat bermain game. Hal ini berdampak pada kesehatan, seperti mengalami gangguan tidur yang mengakibatkan dampak pada sistem metabolisme tubuh, merasa lelah secara konstan (fatigue syndrome), mengalami kaku pada leher dan otot, dan bahkan berisiko mengalami Karpal Turner Syndrome.Â
Selain itu, kecenderungan untuk menjalani gaya hidup yang kurang aktif dan lebih memprioritaskan bermain game online daripada aktivitas utama lainnya (seperti makan), menyebabkan para pecandu game online mengalami dehidrasi, penurunan berat badan yang signifikan, atau bahkan meningkatkan risiko obesitas dan menderita penyakit tidak menular (seperti penyakit jantung) (kemenkes.go.id, 2018).Â
Lantas, bagaimana cara keluar dari jerat judi online? Tentu bukanlah perkara yang mudah untuk begitu saja lepas dari judi online, ada 9 tips dari hellosehat.com yang berguna sebagai referensi. Adapun detailnya sebagai berikut:
* Jujur mengakui kecanduan judi yang ada pada diri Anda.
 * Perenungkan bagaimana hidup Anda telah mengalami perubahan total setelah terjerumus dalam perjudian.Â
* Temukan alasan sebenarnya di balik perilaku berjudi Anda.Â
* Berbicara terbuka dengan orang-orang yang Anda percayai mengenai situasi Anda.Â
* Blokir akses Anda ke perjudian untuk mencegah godaan.Â
* Lepaskan kendali atas keuangan Anda agar tidak tergoda untuk berjudi.Â