Mohon tunggu...
Mohammad Masad Masrur
Mohammad Masad Masrur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana USAHID

Pernah kuliah di Fakultas Teknik, tetapi beraktifitas di Organisasi Ekstrakampus dan Wartawan Kampus. Setelah menyelesaikan S-2 Ilmu Politik di FISIP Universitas Indonesia, kini belajar lagi Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid Jakarta. Kompasiana diperlukan untuk melepaskan beban pikiran, karena hanya dengan menulis beban itu akan berkurang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Balaikota (Hindia) Belanda

9 Januari 2016   12:07 Diperbarui: 9 Januari 2016   12:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara di Fatahillah, memfokuskan pada kegiatan yang bernuansa Betawi yang dikaitkan dengan kegiatan wisata kampung tua setiap minggu ke III setiap bulannya. Selain itu, setiap tahunnya menyelenggarakan seminar mengenai keberadaan Museum Sejarah Jakarta, baik berskala nasional maupun internasional. Seminar yang telah diselenggarakan antara lain adalah seminar tentang keberadaan museum ditinjau dari berbagai aspek dan seminar internasional mengenai arsitektur gedung museum. Untuk merekonstruksi sejarah masa lampau khususnya peristiwa pengadilan atas masyarakat yang dinyatakan bersalah, ditampilkan teater pengadilan dimana masyarakat dapat berimprovisasi tentang pelaksanaan pengadilan sekaligus memahami jiwa zaman pada abad ke-17. Dan aktivitas yang dapat diikuti pengunjung antara lain: wisata Kampung Tua, Jelajah Malam Museum, Workshop Sketsa Gedung Tua, Nonton Bareng film-film Jadul dan Pentas Seni Ala Jakarta.

Membandingkan kedua gedung: Royal Palace dan gedung Fatahillah, saya pikir cukup tepat, sebab suka atau tidak suka, Nusantara pernah diatur dan diperintah melalui dua gedung ini. Hanya, Royal palace masih berfungsi sebagai Istana Kerajaan, sementara Gedung Fatahillah sudah menjadi Museum yang menggambarkan kolonialisme Royal Palace masa lalu.

**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun