Distress Tolerans
Menumbuhkan kemampuan bertoleransi terhadap stres melalui bertahan (survive) dalam situasi tanpa menambah masalah baru, ketimbang marah-marah, menggerutu, berkeluh kesah.Â
Mencoba membandingkan asa lalu yang cukup menyenangkan hidup bersama orangtua. Secara aktif mencari ketrampilan masalah yang berkaitan dengan tugas sebagai caregiver.
Melakukan Regulasi Emosi
Agar berbagai emosi negatif dan emosi positif tidak campur aduk, jadi perlu mengelola, meletakkan, mengkategorikan semua pengalaman hidup yang berkaitan dengan perasaan, kedalam kotak-kotak yang sesuai dan relevan.Â
Tujuannya agar menemukan pengalaman emosi positif untuk dipakai menyelesaikan masalah-masalah yang sulit saat merawat lansia.Â
Dengan harapan memiliki kendali emosi, contohnya: "boleh marah tapi tidak merusak". Kalau marah bicara yang saat ini saja tidak mencampur adukkan dengan masa lalu, hal-hal lain.
Menjalin Relasi Interpersonal Secara Efektif
Sebagai bagian anggota keluarga, lansia sehari-hari membutuhkan relasi interpersonal dengan caregivernya. Sebagai caregiver tentu membutuhkan kiat tertentu agar masih dapat menjalin komunikasi secara efektif agar relasi dengan lansia dapat terjalin.Â
Cara yang dapat dilakukan caregiver adalah tetap bersikap lembut, ramah meskipun kadang sikap lansia seolah seperti kekanak-kanakan, dll.Â
Hal yang lain adalah menunjukkan minat dengan cara mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh lansia. Kadangkala mereka hanya membutuhkan untuk didengar.Â