Mohon tunggu...
Muh Alvan Saefulloh
Muh Alvan Saefulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - ꜱᴛᴜᴅᴇɴᴛ ᴀᴛ ᴅᴇᴘᴀʀᴛᴍᴇɴᴛ ᴏꜰ ᴘᴜʙʟɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱ

ᴀᴋᴛɪᴠɪꜱ|ᴘᴜʙʟɪᴄ ꜱᴘᴇᴀᴋᴇʀ|ᴇᴅᴜᴄᴀᴛᴏʀ|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Hamba | Empat Jiwa dalam Satu Doa

2 Agustus 2024   10:20 Diperbarui: 2 Agustus 2024   10:20 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya Sebatas Ilustrasi/dok. rpi

Doa merupakan sebuah seruan kita yang bersifat permohonan atau permintaan kita kepada Alloh SWT. Doa juga dikenal juga sebagai senjata-nya orang mukmin. Artinya dengan kita berdoa kita akan terjaga dan terhindar dari segala bahaya, dengan syarat kita harus yakin akan doa itu melalui kekhusuan dan keyakinan penuh kita terhadap Alloh SWT. Misalnya, kita akan bepergian ke tempat yang cukup jauh, dan kita pun berdoa dengan doa yang biasa kita dengar dari ulama dan orang tua kita. Maka kita pun harus yakin bahwa kita akan selamat sampai tujuan. Dengan catatan kita pun harus berusaha untuk tidak mendekati bahaya atau jadi faktor membahayakan orang lain. Kemudian, setelah itu kita harus ber-tawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Alloh SWT. Dengan demikian, urutan kita berdoa sejatinya tidak hanya kita meminta dan memohon saja kepada Alloh SWT, melainkan kita pun harus mengusahakannya semampu kita dan kemudian kita serahkan hasilnya kepada Alloh SWT.

Jika kita perhatikan dan pahami penjelasan di atas, maka doa ini mengandung tiga unsur yang memiliki nilai ibadah. Pertama, unsur lisan atau perkataan yaitu dengan kita menyebutkan segala permohonan kita kepada Alloh SWT. Kedua, unsur anggota badan atau pisik yaitu dengan kita mengusahakan apa yang menjadi permohonan kita kepada Alloh SWT. Ketiga unsur hati yaitu dengan kita ber-tawakal. Sederhananya, kita sabar dan ikhlas akan bagaimanapun hasilnya. Ketiga unsur ini, lisan, pisik, dan hati merupakan faktor segala sesuatu itu apakah menjadi nilai ibadah atau tidak. Sungguh beruntunglah bagi kita yang senantiasa berdoa dengan cara diatas, karena kita langsung mendapatkan tiga unsur nilai ibadah kita terhadap Alloh SWT. Karena itulah berdoa-pun menjadi pembuktikan identitas kita sebagai hamba, hamba yang tidak mampu, hamba yang tida punya kekuatan, hamba yang seharusnya senantiasa beribadah kepada Alloh SWT. 

Hamba merupakan identitas kita setelah manusia. Bedanya, hamba berpokus pada bagaimana kita menjalin hubungan yang sangat baik dengan Alloh SWT, yaitu dengan beribadah kepadanya. Sedangkan manusia berpokus pada bagaimana kita menjalani hidup sebagai manusia yang memiliki jiwa vegetatif, hewani, dan intelektiva serta menjalin hubungan yang sangat baik dengan sesama manusia. [Dalam tulisan sebelumnya sudah dijelaskan tentang "Agama dan Filsafat | Menulusuri Esensi Kemanusiaan."].

Menjadi seorang hamba tentunya tidak mudah. Perlu beberapa proses dan usaha untuk menjadi hamba yang baik. Salah satu proses dan usaha yang paling mudah menjadi sosok hamba yang baik yaitu dengan senantiasa kita berdoa seperti berdoa meminta ridho, rahmat serta maghfiroh kepada Alloh SWT. Selain itu, perlu juga kita berdoa untuk pribadi kita sendiri supaya kita menjadi pribadi hamba yang mumpuni dalam menjalankan segala perintah, latrangan serta tuntutan dari Alloh SWT.

Banyak segali doa-doa yang menjadi upaya kita menjadi hamba yang mumpuni. Baik dalam Al-Quran, Hadtst, Ijma atau kalam ulama dan doa dengan buatan bahasa sendiri. Namun penulis sendiri akan memberikan sekaligus menjelaskan satu doa yang menurut penulis sendiri memenuhi kebetuhan kita sebagai manusia bahkan sebagai hamba yang mumpuni. Doa ini penulis dapatkan dari para Masyaikh Pondok Pesantren Nurul Huda Yaspinda, Cisompet Garut, terkhusus dari Pangersa KH. Asep Saeful Holik, S.HI, M.Pd. sebagai pimpinan dari Pondok Pesantren tersebut. Doa ini juga merupakan doa yang pernah di panjatkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Maka doa ini merupakan Hadist Qouliyyah Nabi yang di riwayatkan oleh Imam Thabrani dan termaktub di dalam kitab Mukhtarul Ahadist karya as-Sayyid Ahmad al-Hasyimi.

Doa-nya sebagai berikut;


 ,

Artinya; "Ya Allah, kayakanlah aku dengan ilmu, hiasilah diriku dengan sifat lemah lembut, muliakanlah aku dengan ketaqwaan dan sempurnakanlah aku dengan kesehatan."

Doa diatas mengandung empat permohonan kepribadian dalam menunjang identitas sebagai seorang hamba dan manusia. Diantaranya yaitu:

 

"Ya Allah, kayakanlah aku dengan ilmu"

Bayangkan ilmu sebagai harta karun. Dengan ilmu, kita bisa memahami banyak hal, dari hal-hal kecil sehari-hari hingga pengetahuan mendalam tentang alam semesta. Ilmu agama membantu kita mengerti cara hidup yang Allah inginkan, sehingga kita bisa menjalankan ibadah dengan benar dan hidup dengan penuh berkah. Ilmu duniawi, seperti sains dan teknologi, membantu kita menemukan solusi untuk berbagai masalah, menciptakan inovasi, dan memperbaiki kualitas hidup. Misalnya, seorang ilmuwan yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sains bisa menciptakan teknologi yang mempermudah hidup kita, seperti internet yang memungkinkan kita terhubung dengan siapa saja di seluruh dunia. Seorang ulama yang memahami ilmu agama bisa memberikan nasihat dan petunjuk yang membawa kita lebih dekat kepada Allah. Ilmu juga membantu kita membuat keputusan yang lebih baik dan menjalani hidup dengan lebih bijak.

 

"Hiasilah diriku dengan sifat lemah lembut"

Sifat lemah lembut itu seperti perhiasan yang membuat kita lebih menarik di mata orang lain. Menjadi lemah lembut berarti kita bisa bersikap sabar, tenang, dan memahami perasaan orang lain. Ini sangat penting, terutama dalam hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja. Bayangkan jika kita bisa menghadapi semua masalah dengan kepala dingin dan hati yang tenang, pasti hidup kita akan lebih damai dan menyenangkan. Seorang guru yang lemah lembut bisa membuat murid-murid merasa nyaman dan semangat belajar. Seorang pemimpin yang lemah lembut akan lebih dihormati dan dicintai oleh bawahannya. Sifat lemah lembut juga membantu kita menciptakan lingkungan yang penuh kedamaian dan harmoni, mengurangi konflik, dan meningkatkan rasa saling menghargai.

 

 

"Muliakanlah aku dengan ketaqwaan"

Ketaqwaan adalah tentang selalu merasa dekat dengan Allah, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang bertaqwa selalu berusaha untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan yang tidak disukai Allah. Bayangkan jika kita selalu merasa diawasi oleh Allah, pasti kita akan berpikir dua kali sebelum melakukan hal-hal yang tidak baik. Ketaqwaan membuat kita lebih berhati-hati dalam setiap tindakan dan perkataan. Seorang pebisnis yang bertaqwa akan menjalankan usahanya dengan jujur dan adil, tidak terlibat dalam korupsi atau penipuan. Seorang pejabat yang bertaqwa akan bekerja dengan integritas, tidak menyalahgunakan kekuasaannya. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang bertaqwa akan lebih harmonis, adil, dan sejahtera. Ketaqwaan juga membawa berkah dan keberkahan dalam setiap usaha dan pekerjaan kita.

 

 

"Sempurnakanlah aku dengan kesehatan"

Kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga. Dengan tubuh yang sehat, kita bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan optimal. Bayangkan jika kita selalu merasa bugar dan penuh energi, pasti hidup kita akan lebih produktif dan bahagia. Kesehatan fisik dan mental yang baik memungkinkan kita untuk bekerja, beribadah, dan berinteraksi dengan orang lain dengan lebih baik. Seorang dokter yang sehat bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pasiennya, dan seorang guru yang sehat bisa mengajar dengan penuh semangat. Kesehatan juga membantu kita menghindari beban finansial dan emosional yang bisa timbul akibat penyakit. Masyarakat yang sehat lebih produktif dan sejahtera, mengurangi beban sistem kesehatan, dan meningkatkan kesejahteraan umum.

Doa ini mencakup permohonan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan kita sebagai manusia. Dengan ilmu, kita bisa memahami dunia dan agama dengan lebih baik, membuat keputusan yang bijak, dan menciptakan inovasi yang bermanfaat. Dengan sifat lemah lembut, kita bisa menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain, menghadapi masalah dengan tenang, dan membuat lingkungan sekitar lebih damai. Dengan ketaqwaan, kita bisa selalu berbuat baik, menghindari perbuatan buruk, dan hidup dengan penuh berkah. Dan dengan kesehatan, kita bisa menjalani hidup dengan lebih optimal, bekerja dan beribadah dengan baik, serta berkontribusi positif bagi masyarakat. Memahami dan mengamalkan doa ini membantu kita menjadi hamba dan manusia yang lebih baik, lebih dekat dengan Allah, dan lebih bermanfaat bagi sesama.

Jadi dengan kita senantiasa mengamalkan doa ini dalam kehidupan sehari-hari akan dapat membantu kita menjadi hamba dan manusia yang lebih baik, lebih dekat dengan Allah, dan lebih bermanfaat bagi sesama. Doa ini mengingatkan kita akan pentingnya ilmu, sifat lemah lembut, ketaqwaan, dan kesehatan dalam menunjang kehidupan kita. Mari kita jadikan doa ini sebagai bagian dari rutinitas harian kita, sehingga kita bisa merasakan manfaatnya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun