Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 1013/Muara Teweh menggelar rapat ketahanan pangan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara pada Kamis, 4 Januari 2023.
Komandan Kodim 1013/Muara Teweh, Letkol Inf Agussalim Tuo, S.H., M.IP menjelaskan, rapat koordinasi tersebut ditujukan untuk mendongkrak produksi jagung di Barito Utara.
"Kabupaten Barito Utara adalah penghasil jagung terbesar di Kalimantan Tengah, dan pernah swasembada jagung pada tahun 2017. Namun sayang kini semakin menurun, makanya kita akan genjot lagi," kata Letkol Inf. Agussalim Tuo.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Barito Utara, produksi jagung di wilayah tersebut memang terus menurun. Tahun 2021 lalu, luas lahan petani jagung mencapai 17.774 ha, luas panen 16.187 ha dan hasil panen 97.122 ton.
Setahun kemudian, luas lahan jagung turun menjadi 7.694 ha, luas panen 7.253 ha, dan panen 32.638 ton. Sementara pada tahun 2022 produksi jagung makin turun, dengan luas lahan 2.200 ha, luas panen 2.108 ha, dan hasil panen 10.961 ton.
Menurut Letkol Inf. Agussalim Tuo, penurunan produksi jagung tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya, semakin banyaknya alih fungsi lahan dari jagung ke sawit atau perkebunan lain.
"Lalu, terbatasnya bibit dan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan jagung yang didukung dari Pusat dan Provinsi," terangnya.
Tak hanya itu, lanjut Agussalim Tuo, faktor cuaca juga berpengaruh. Apabila hujan sebagian wilayah itu sulit dilalui kendaraan. Sebab, sebagian jalan ke lokasi lahan jagung itu masih berbentuk tanah.
"Terakhir, kita akui kurangnya pengontrolan dan edukasi dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) karena jumlahnya yang terbatas," sambungnya.
Untuk tahun 2024, Kodim 1013/Muara Teweh dan Dinas Pertanian Kab. Barito Utara menargetkan penanaman jagung seluas 17.000 hektare. Adapun rinciannya, 10.000 Ha didukung oleh Kementerian Pertanian, 3.000 Ha didukung dari APBD Kab. Barito Utara, dan 4.000 Ha dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalteng.
"Koramil akan membantu melengkapi data-data Gapoktan dan kebutuhan data lainnya yang harus selesai dalam minggu ini," kata Letkol Inf. Agussalim Tuo.
Letkol Inf. Agussalim Tuo mengaku, pihaknya akan menggerakkan seluruh sumber daya agar program ketahanan pangan ini berhasil.
"Kami akan terus memonitor perkembangan penanaman jagung ini, sekaligus mengagendakan rapat rutin koordinasi, serta melaporkan kepada satuan atasnya agar hasil panen tetap baik," katanya.
Selain menggelar rapat, jajaran Kodim 103/MTW dan Dinas Pertanian Kab. Barito Utara juga meninjau lokasi lahan jagung di Desa Mampuak 1 dan Desa Mampuak 2. Di lokasi ini petani sudah menanam jagung seluas 1.000 hektare.
"Jagung yang ditanam saat ini adalah jagung masa tanam Okmar (Oktober - Maret). Panen Raya akan dilaksanakan pada bulan April tahun 2024," pungkas Letkol Inf. Agussalim Tuo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H