Mohon tunggu...
Masud
Masud Mohon Tunggu... Administrasi - Tegasco

Pimp

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengungsi NTT Ricuh, Tolak Hasil Investigasi

18 Oktober 2015   13:51 Diperbarui: 18 Oktober 2015   16:08 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Can, uang sebesar Rp. 1,5 M itu jika dibayarkan, masalah pengungsi sudah selesai dan akan dipulangkan ke NTT,”Ini semacan rekayasa agar mendapatkan uang dengan memanfaatkan eks pekerja yang sudah keluar dan sudah diberi haknya sebanyak Rp. 34 Juta lebih yang diterima langsung Mahidin untuk biaya pemulangan dan pesangon eks pekerja yang saat ini mengungsi di DPRD Sultra, menunggu hak – hak dibayar oleh Mahidin yang sengaja dituntut kepada perusahaan,”jelas Can.

Mengenai selisih upah, kata Can, dalam kesepakatan pihak perusahaan upah yang dibayarkan tersebut, pihak pekerja tidak lagi dibebankan biaya lain sehingga disepakati upah sebesar itu.”Sebenarnya yang terjadi, eks pekerja ini diiming – imingi uang sebesar Rp. 20 – 40 Juta per orang, jika mendaftar untuk bergabung mengungsi di DPRD Sultra dan Dinas Sosial. Yang mendaftar Rp. 50 ribu dapat Rp. 20 juta, kalau Rp. 100 ribu dapat Rp. 40 juta, akhirnya eks pekerja ikut dan uang pendaftarannya diambil ketuanya bernama, Adrianus,”kata Can.

Mendengar kesimpulan Panja, Mahidin selaku ketua Paguyuban NTT  menolak keras dengan alasan, hasil investigasi yang sepihak tanpa melibatkan warga pengungsi untuk melakukan investigasi,”Hasil investigasi ini sepihak, hanya mengambil sumber dari orang yang bermasalah di perusahaan tanpa melibatkan perwakilan pengungsi NTT,”katanya.

Diakhir RDP yang dipimpin wakil Ketua DPRD Sultra, Nursalam Lada memerintahkan, pengamanan untuk mengevakuasi pengungsi ke Dinas Sosial Sultra, yang selanjutnya dipulangkan ke NTT. Keputusan ini sudah dianggap persoalan eks pekerja sudah selesai.

Keputusan dan kesimpulan panja sempat menuai protes oleh ratusan warga NTT yang saat itu sedang mengungsi di gedung DPRD Sultra. Mereka spontan merangsek masuk ke kantor secretariat DPRD Sultra, berungtung aparat keamanan Polres Kendari dapat menghalau dan membujuk untuk kembali ke Dinas Sosial Sultra yang diangkut menggunakan truk milik Polres Kendari.

Mas'ud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun