"Aku membunuh kamu karena kamu masuk rumah dan membahayakan keluargaku" ucap kang Pardi ngedumel sambil membawa kelabang yang telah mati itu dalam ekrak (tempat sampah).
15 menit kemudian
"Bu, tolong antarkan aku ke rumah sakit, rasanya jari ku kok nyeri!. Â Aku tidak tahu kekuatan bisa kelabang ini terhadap tubuhku." pinta Kang Pardi pada istrinya.
Dan merekapun bergegas ke Rumah Sakit.
Jam 11 malam kang Pardi sampai di IGD.
Istri kang Pardi langsung ketemu dengan dokter jaga, dan dokter jaga menyarankan agar istri kang Pardi mengurus administrasi.
Sedangkan kang Pardi langsung mendapatkan perawatan.
Disuntik jari kang Pardi, sampai jari tengah tersebut membesar, terasa kaku dan mati rasa.
Selesai mendapatkan perawatan dan sambil menunggu obat, Kang Pardi menunggu di ruang tunggu IGD.
"Bu, jika ini sudah menjadi kehendak Allah, saya ikhlas menerima ini. Saya ada perasaan malu sama Allah" cerita kang Pardi dengan istrinya.
"malu kenapa Pak? tanya istri Kang Pardi.