Mohon tunggu...
Sumarsi
Sumarsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hanyalah seorang pemimpi, yang ingin belajar memperbaiki diri.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Belajar dari Founder Indscript Creative, Tetap Survive di Tengah Pandemi

30 Agustus 2021   19:46 Diperbarui: 31 Agustus 2021   01:50 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2015, Teh Indari melakukan direct selling. Ia berpikir untuk membuat produk dan didistribusikan secara masif. Dengan demikian ia dapat menghasilkan uang setiap hari. Produk pertamanya adalah board, seperti board pencapaian target, board mimpi dan hingga kini berkembang menjadi berbagai macam board. Di tahun 2015 juga, Teteh Indari melakukan direct selling untuk buku, dari mulai penulisan, pencetakan, dan pendistribusian dilakukan oleh Indscript Creative. Hingga saat ini, Indscript mempunyai 10.000 reseller yang memasarkan produk-produknya. Di masa pandemi tahun 2020, Teteh Indari membuat percetakan dan Indie Publisher untuk mencetak bukunya sendiri dan buku-buku dari kelas menulis.

Di tahun 2021, Teteh mengembangkan usahanya menjadi agensi blogger. Istilahnya penyambung lidah antara blogger dan perusahaan. Ia juga mengembangkan platform marketplace khusus perempuan dengan nama terhubung.co.id. Di tahun ini pula, Teteh Indari beserta suami membuat channel Youtube tentang pernikahan dengan nama Rumah Teh Iin.

Unforgettable Moment bagi Teteh Indari                                                                 

Peristiwa yang unforgettable bagi Teh Indari yaitu saat usahanya mengalami kebangkrutan. Di tahun 2007 ia memulai bisnisnya dan berkembang sangat pesat, tetapi tidak dibarengi dengan ilmu. Hingga pada akhirnya di tahun 2010 mengalami kebangkrutan. Ia harus melakukan PHK terhadap karyawannya, dari 16 karyawan hanya tersisa tiga karyawan. Momen tersebut lantas menjadi titik balik bagi Teteh Indari. Ia menyadari bahwa bisnis itu butuh ilmu agar bisa bertahan.

Sejak saat itu, Teteh belajar melalui mentoring, coaching, training, dan memperluas networking. Ia mendapatkan akses pembelajaran dari unforgettable moment tersebut. Itulah yang mendorong semangat Teteh untuk belajar, seiring bisnis yang terus bergerak.

Harapan untuk Indscript Creative ke Depan

Pada awalnya Indscript Creative berdiri dari keinginannya untuk produktif, meski dari rumah. Oleh karenanya, ia berharap Indscript menjadi perusahaan yang menghasilkan lebih banyak perempuan yang produktif. Teteh Indari mempunyai visi besar yakni satu juta penulis dan satu juta pembisnis dari kalangan ibu rumah tangga akan dilahirkan melalui Indscript.

Menurut Teteh Indari, kendala terbesar Indscript adalah kecepatan dalam berinovasi yang sangat tinggi, sehingga diperlukan tim yang dapat bergerak cepat pula.  Untuk mengatasinya, ia merekrut anak-anak muda, seperti General Manajer Indscript yaitu Mbak Ami yang baru berusia 23 tahun. Tujuannya, untuk membentuk tim yang mampu mengikuti perkembangan digital saat ini. Selain itu, mereka juga mampu  menduplikasi kecepatan cara berpikir dan bekerja Teh Indari.

Empat 'Kaki Meja' 

Dalam membangun tim, Teteh Indari mengadopsi pada sistem manajemen perusahaan. Ada empat 'kaki meja' yang ia bentuk, divisi operasional, divisi sales dan marketing, divisi keuangan, dan devisi produksi. Ia juga membuat Standard Operating Procedure (SOP) dan jobdesk yang jelas dari masing-masing divisi, sehingga mudah untuk melakukan training, mentoring, dan evaluasi.

Jenjang posisi di pemasaran ada empat yaitu leader, junior leader, stokis, dan reseller. Saat ini, Indscript mempunyai 630 stokis dari berbagai kecamatan di Indonesia. Namun, ada jenjang karir bagi yang berprestasi untuk menjadi mentor di kelas belajar Indscript.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun