Oleh : Marzuki Umar
Suara demi suara semua dipetikemaskan
KPPS wajib mempertanggungjawabkan
Satu demi satu harus diperkirakan
Malam hitungan pemilu mesti ditayangkan
Anggota KPPS begitu rela tuk berkorban
Menjadikan pemilu penuh kedamaian
Para pemilih tetap dijadikan sandaran
Para petugas mengadakan pengawasan
Rembulan menyorot dari kejauhan
Tentara langit mengintai secara berdekatan
Kebenaran dibingkai bagai perhiasan
Kecurangan akan diminta pertanggungjawaban
Calon pilihan jiwanya semakin tak tenang
Hatinya mengadu nasib pada rembulan
Lalu lalang lewat situs dan arena pertarungan
Penentu diri digantung pada hasil pilihan
Timses mulutnya komat kamit
Suara balonnya berdoa penuhi grafik
Kabar suka cita selalu terbayang di Android
Mungkinkah balonnya bisa mendapat profit?Â
Petugas keamanan berjaga-jaga siang malam
Peti pemilu paling utama jadi sasaran
Kertas suara tak boleh jadi bulan-bulanan
Jumlah pemilih jangan sampai jadi curang
Para pemilih menunggu hasil perhitungan
Situs wastap dijadikan sebagai teman
Pilihan terbaik diikat sebagai landasan
Pesta demokrasi dijuluki bagai percontohan
Paruh malam jawaban belum final
Pemimpin mana yang jadi pentolan
Caleg mana yang bakal jadi korban
Jiwa mana yang kian jadi penyesalan?Â
Bireuen, 14 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H