Oleh: Marzuki Umar
Kegagalan bagaikan payung kehidupan
Kemarau, tumbuhan jadi tak karuan
Air bah membuat semua berantakan
Puting beliung, cita-cita kian gentayangan
Kegagalan laksana poros perjalanan
Pelornya pecah jalannya bermasalah
Olinya kosong pelornya jadi ompong
Rantainya putus tarikannya mengaduh
Kegagalan ibarat rumah tanpa tuan
Dindingnya penuh sarang Laba-laba
Lantainya debu yang berkuasa
Atapnya bocor tak ada yang menutupinya
Kegagalan umpama pengungsi yang terdampar
Pakaian lusuh mandinya dengan peluh
Makanannya separuh minumnya air keruh
Pikirannya jenuh jiwanya makin rapuh
Kegagalan, hamparan duka tak terselesaikan
Mandi tak basah merebah tak terlena
Jalan merangkak kerikil kian berserak
Duduk merana berdiri kaki tak terasa
Kegagalan, permohonan tidak diterima
Usaha ada, hasil tak kunjung tiba
Matanya ada, hidupnya meraba-raba
Telinga ada, pendengarannya tak terasa
Kegagalan, pintu gerbang kemenangan
Evaluasi diri, tingkatkan kesabaran
Mencoba dan mencoba adalah modal
Berdoa, penyerahan diri pada Tuhan
Bireuen, 12 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H