Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Siapa Pemimpin Pilihan dalam Pilpres 2024?

4 Februari 2024   23:45 Diperbarui: 5 Februari 2024   00:08 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang telah diwacanakan, terlebih sudah dikampanyekan sebelum menjabat, hendaknya selalu memegang pada prinsipnya. Dengan demikian, segala hal yang telah diprogramkan wajib diwujudkan dengan kemampuan yang ada. 

Bila ada hal-hal tertentu yang mungkin dikemukakan oleh staf atau bawahannya nanti, beliau tidak begitu cepat merespon dan melakukan perubahan, tetapi seorang pemimpin akan memikir, memilah, dan memilih dengan cermat mengenai hal dimaksud. 

Jika pun yang disampaikan stafnya itu baik, pemimpin wajib mempertimbangkan baik-buruknya terhadap kepentingan rakyat banyak bukan untuk sekelompok orang saja. 

Meningkatkan Moralitas Bangsa

Moralitas bangsa semakin hari kini semakin bobrok. Korupsi, manipulasi, dan perilaku jahil lainnya kian mencuat. Dengan terangkatnya pimpinan baru nanti, hendaknya hal itu dapat dipulihkan. Untuk itu, peningkatan moralitas bangsa sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, kiranya dunia pendidikan perlu dikukuhkan kembali, mulai pendidikan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. 

Kiranya, persoalan begal adalah persoalan moral yang kian memburuk, sehingga perilakunya kian membusuk. Seharusnya pelaku begal wajib dipenjara tetapi karena mereka masih di bawah umur akan menyalahi aturan perundang-undangan. Padahal, tindakannya itu cukup sadis dengan menggunakan senjata tajam. 

Untuk itu, pendidikan rumah tangga wajib ditingkatkan. Sehingga, apabila terjadi pembegalan yang dilakukan oleh anak di bawah umur itu, orang tuanyalah yang wajib bertanggung jawab atasnya. Jika tidak, maka efek jera tidak dirasakan anak tersebut, yang akhirnya perbuatannya akan meraja lela. 

Bersifat Rendah Diri

Telah disampaikan sebelumnya, sifat rendah diri mesti tumbuh dan berkembang dalam diri seorang pemimpin. Apapun yang akan dihadapinya tidaklah berlaku sombong. Kesombongan akan membuat seseorang itu celaka, termasuk atas seorang pemimpin. Bahkan, seseorang yang bersifat rendah diri akan selalu dijaga dan digugu oleh orang lain. Hendaknya hal ini terukir dalam pemimpin  yang akan kita tentukan dalam beberapa waktu lagi. 

Kesimpulan

Pemilu akan berlangsung sesaat lagi. Sebagai orang yang dipercaya akan wajib menentukan pilihannya dengan tepat. Ingatlah bahwa sikap pemilih hari ini akan menentukan tingkat keberhasilan hari esok. Dan terhadap tanggung jawab kader yang bakal dipilih perlu diperhatikan dengan sesungguhnya. Oleh karena itu, pilihlah yang terbaik di antara yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun