Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meminta Siswa Menulis Kesan Pesan di Akhir Pembelajaran, Apa Manfaatnya?

28 Januari 2024   00:20 Diperbarui: 30 Januari 2024   07:20 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Saudah, Guru SDN Lawinu Tanarara, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur(DOK. Kemendikbudristek)

Sudah barang tentu terjadi perbedaan yang signifikan antarguru tersebut. Kesiapan dan persiapan antara sang pendidik ini pun akan jauh berbeda. Belum lagi dengan gaya, sikap, metode atau strategi, dan lain sebagainya itu pasti berbeda-beda.

Di dalam perjalanan dan pergaulan yang begitu lama, eksistensi guru atau tenaga pendidik akan menjadi figur yang digugu dan diacu oleh peserta didik. 

Segala gejala yang terungkap pada diri guru, akan dijadikan potret kenangan oleh siswa selama hidupnya. Apakah itu yang baik atau tidak baik, semuanya akan disimpan dalam album memorinya. Mengapa begitu? 

Hal tersebut tidak lain adalah sebagai pengalaman yang diperoleh dalam dunia pendidikan dari sang pembimbingnya, yang kadang-kadang bisa dijadikan pilar dalam kehidupannya. 

Sebagai guru atau tenaga pendidik yang arif dan fleksibel, mencari tau keberadaan dirinya saat menjalankan roda pembelajaran, maka dia tidak enggan sekaligus dengan ikhlas meminta setiap siswa yang menjadi asuhannya selama setahun berjalan untuk rela memberi masukan kepadanya. 

Masukan dimaksud adalah "Kesan dan Pesan" mereka masing-masing. Kesan dan pesan tersebut ditulis seadanya dalam bahasa santai dengan secara lugas pula. Persepsinya pasti berbeda di antara mereka. 

Dalam hal ini, kita dapat meminta dan memicu mereka untuk mengungkapkan unek-uneknya itu menurut yang dialaminya. Jika memang terdapat yang bagus atau baik, sekecil apapun itu wajib dibahasnya. 

Demikian juga dengan kekurangan, apapun kekurangan yang menurut pantauan mereka masing-masing, itu wajib dikemukakan secara jelas. 

Guna hal ini dapat terealisasi sebagaimana yang dihadapi, tekniknya adalah meminta kepada sang siswa untuk benar-benar serius menyampaikannya dengan ketentuan hal tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan nilai yang akan mereka peroleh. Kita dapat menyatakan bahwa ini semata-mata untuk menjadi cerminan bagi diri kita untuk masa yang akan datang.

Lantas, buat apa kesan dan pesan tersebut harus diungkapkan oleh para siswa atau peserta didik? Apakah kita sebagai pendidik akan tidak merasa dijahili atau malu dengannya? Nah, mungkin bagi sebagian kita akan merasa terganggu dengan perkataan yang mereka gores tentang diri kita seirama pengalamannya. 

Namun, tanpa kita sadari kiranya ada beberapa manfaat yang dapat kita petik melalui coretan akhir pembelajaran yang mereka deskripsikan kepada kita selaku pengasuhnya di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun