Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintihan Si Miskin

24 Januari 2024   18:44 Diperbarui: 24 Januari 2024   18:51 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Marzuki Umar

Ketika rembulan menitip butiran cahaya

Rintihan si miskin semakin membahana

Pasir putih tersenyum manis di tanah hampa

Rajawali memotret sinar jingga di kejauhan

Sang bayu menyampaikan salam dengan ramah

Baca juga: Bendungan Jiwa

Menjelang fajar menyingsing

Si miskin terbangun dari buaian mimpi

Baca juga: Anak Pecinta Laut

Kicauan burung memperkuat imajinasi 

Pikirannya terpaut pada kantong rezeki

Hatinya berharap bisa dapatkan esok pagi

Pagi yang cerah..., 

Mentari sembari menebar cinta, tapi

Bayangan rezeki bagaikan fatamorgana

Dicoba mendekati tangannya melambai

Rintihan si miskin diadukan pada laut

Pasang gelombang cita-citanya jadi terkatup

Raja siang naik sepenggalah

Bayangan rezeki terbalut mega

Syafaat bergulir antara ada dan tiada

Tentara langit bertasbih duka nestapa

Dalam sekejap dermakan kado istimewa

Rintihan si miskin sesaat berubah warna

Debu beranjak menghiasi ubun-ubun kota

Si miskin menghitung jari-jari buat belanja

Beras dan telur sumber daya yang utama

Minyak goreng dan garam penyedap rasa

Bumbu dapur dilengkapi seadanya

Harapkan dapur berasap kala waktunya

Siang bolong langit semakin membiru

Langkahnya dihentakkan pada aspal buram

Bola matanya menyenter gubuk kumal

Lubuk hati yang dalam selalu bergumam

"Mungkinkah zat penyambung nyawa akan terus didapatkan? 

Bireuen, 24 Januari 2024

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun