Kemauannya itu tidak timbul secara tiba-tiba. Akan tetapi, cita-citanya itu telah diukir sekian lama dalam jiwanya dan bukan pula atas suatu paksaan dari orang tuanya. Oleh karenanya, menjelang pendidikan berakhir di Sekolah Menengah Tingkat Atas, apakah itu SMA/MA atau SMK, dirinya telah bersiap-siap untuk mencalonkan diri sebagai mahasiswa. Jadi, dalam hal ini bukanlah dikarenakan kawannya yang ingin kuliah, dia pun baru akan kuliah.Â
Kesiapan Calon Mahasiswa
Kesiapan merupakan hal pokok yang wajib dicetak di dalam calon mahasiswa. Menurut Slameto (2003), "Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam acara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi". http://e-journal.uajy.ac.id. Diakses 13 Januari 2024, pukul 08.30 WIB.Â
Ungkapan Slameto tersebut menggarisbawahi bahwa setiap calon mahasiswa harus siap siaga kapan saja dan dalam keadaan bagaimanapun dia harus tetap eksis. Mereka tidak boleh tinggal diam terhadap sesuatu yang dihadapinya tetapi harus mencari tau serta menyiasati untuk menyelesaikannya secara bijak.Â
Dalam hal ini ada dua kesiapan yang wajib diperkirakan oleh calon mahasiswa, yaitu kesiapan fisik dan kesiapan mental. Kesiapan fisik adalah kesiapan yang menyangkut dengan raga atau tubuh, yang dikenal dengan kesehatan. Ini tidak boleh diabaikan karena kesehatan amat penting dan sangat mahal harganya, sampai-sampai kita tak sanggup membelinya. Kesiapan fisik sangat berpengaruh terhadap segala sesuatu yang akan dilaksanakan, termasuk menjadi calon mahasiswa, yang kehadirannya di kampus bukan menampakkan tampang belaka.Â
Untuk kebutuhan tersebut, para calon mahasiswa harus tetap menjaga kesehatannya setia waktu. Misalnya dengan menjaga pola makan dan minum, pola tidur dan sebagainya. Makanan dan minuman yang menjadi asupannya itu harus diperhatikan yang sesuai. Selain berenergi tinggi juga harus sesuai dengan kondisi tubuh. Di samping itu, bergadang hendaknya dihentikan karena hal tersebut membuat kerusakan, bukan saja kepada tubuh tetapi mental ikut terpuruk karena berjaga-jaga sampai larut malam, apalagi sampai pagi.Â
Demikian juga dengan kesiapan mental. Hal ini hendaknya menjadi bahan perhitungan sebelum merambah ke area kampus. Kesiapan mental ini bersifat batiniah. Bagi setiap individu yang ingin mencalonkan diri sebagai kaum terpelajar melalui ruang kuliah, maka kesiapan batin mutlak dibutuhkan. Dengan demikian, ianya akan mampu merespon semua gejala yang bakal terjadi, baik secara internal maupun eksternal.Â
Mengincar kampusÂ
Selain dua kesiapan tersebut, yang tidak kalah penting adalah kesiapan para calon di dalam memahami keberadaan serta kemampuan kampus yang bakal dituju. Ini merupakan studi awal yang mesti dilakukan. Dengan mendapatkan informasi yang akurat terhadap potensi lembaga itu, akan memudahkan sang calon di dalam menetapkan pilihannya. Upaya melirik dan menetapkan kampus dapat saja dilakukan secara kolaborasi dengan orang tua. Dengan adanya doa dan restu orang tua, petunjuk arah yang akan dituju akan pasti terkabul.Â
Persiapan Calon Mahasiswa
Selain kesiapan, seorang calon mahasiswa juga perlu adanya persiapan yang prima. Ini sama halnya dengan pelaut. Sebelum melaut untuk mencari nafkah, segala persiapan harus lebih dahulu diupayakan sedemikian rupa, termasuk makanan dan minuman serta alat-alat melaut lainnya. Dengan begitu, mereka akan tenang dan nyaman di dalam mengharungi lautan lepas.Â