Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suaka di Ujung Jembatan

11 Desember 2023   14:34 Diperbarui: 11 Desember 2023   14:55 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Oleh : Marzuki Umar

 

Saat jalan kian berkabut

Baca juga: Falsafah Hidup

lampion disulut di pohon-pohon rindang

jiwa-jiwa lara jadi patokan piara seketika

tali persahabatan disampul erat

wajah-wajah asing dijadikan figur bayangan

Baca juga: Aksi Meraih Mimpi

samaran berperan mawar di siang bolong

Ketika purnama memancarkan sinarnya

pionir berdandan ria di hadapan massa

komunitas dirupakan bagai sempoa

coffee break herbal pelesir paut rasa

lembaran Soekarno-Hatta muncul bersahaja

mimik pelopor berbinar bak mutiara

Suatu sore menjelang senja

mentari memerah di ufuk barat

percikan sinar mengukir pelangi

angin sepoi-sepoi menyejukkan pelintas

pelesir penuh suka di jalan raya

tatapan umbul-umbul pembaharu jadi sulaman

Hujan rintik-rintik di malam buta

dalang bergelut suka cita

lubang-lubang sempit julukan area

batu loncatan penyuluh jiwa dan raga

momen sejahtera motivasi daya

semburan hujan diakui lentera

Di kala subuh buta tiba

diplomasi diusungkan bersahaja

masjid diasmakan bank muamalah

tabungan hulubalang dijelmakan devisa

para jamaah takjub mempesona

Menjelang rasa dan kata memberi tanda

bilangan sokongan kian jadi ukuran

samaran dan uluran tangan

menjadi petisi meraih kemenangan

potret misteri bola mata pilihan

Kala sayap kiprah tinggal sedepa

penghulu menimbang rasa

pemuda paruh paya jadi penyangga

master sekubu parameter kukuhannya

itulah suaka di ujung jembatan raya...!

Bireuen, 11 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun