Namun semua itu bisa terjadi begitu saja. Sayangnya, kegiatan ini dianggap hal biasa oleh masyarakat desa. Ketika masyarakat kota melihat dan mencoba melakukannya ternyata terlihat sulit dan melelahkan. Musium juga merupakan bagian dari literasi masyarakat. Kampung adat dalam masyarakat Nias Selatan merupakann musium hidup yang menunjukkan peradaban suatu suku bangsa, yaitu suku Nias dan yang terus diliterasi agar generasi saat ini dapat memahami budayanya dengan segala kearifan lokalnya. https://www.atlantis-press.com/proceedings/imcete-19/125935507 dan tersedia di 10.1088/1742-6596/1179/1/012066.
Jadi dapat dimaknai bahwa literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam melakukan, berbuat, mendesain, memeragakan, mengkonstruk, sampai pada membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Literasi bisa berupa literasi baca-tulis, literasi sains, literasi numerasi dan statistikal, literasi digital, literasi finansial, literasi budaya, literasi kewargaan dan bela negara, literasi bahasa dan literasi etika karena ada etika sosial, etika berlalu-lintas, etika bermasyarakat, etika politik, dan etika akademik.Â
Dan ketika kita melakukan, berbuat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tersebut berarti kita sudah turut dan sama-sama belajar. Benar sebagaimana bahasa latin, yaitu Literatus yang artinya adalah orang yang belajar. Ayok terus belajar. Come on, don't stop learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H