Mohon tunggu...
M. Suaizisiwa Sarumaha
M. Suaizisiwa Sarumaha Mohon Tunggu... Dosen - Berakit-rakit dahulu. Aeru tebai aetu.

Truth Hunter Founder dan Coordinator Luahawara Young Community (LYC) Founder Komunitas Bale Ndraono (KBN)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masyarakat 'Literatus'

14 Maret 2024   23:08 Diperbarui: 14 Maret 2024   23:12 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat 'Literatus'

Seseorang sering menceritakan sesuatu entah itu benar atau tidak dan bahkan berbagai peristiwa yang dialaminya. Cerita tersebut dapat dipercaya dan dapat juga tidak dipercaya. Cerita tersebut biasanya terletak pada konteksnya ketika sipemberi cerita menyampaikan ceritanya dan orang yang mendengar atau mendapatkan cerita tersebut. 

Maka setiap orang dan siapapun dapat menceritakan apa saja yang ada dalam pikirannya dan bagaimana mengungkapkan atau menyajikan cerita tersebut. Ketika seseorang mendengar cerita tersebut terdapat beberapa argumen yang sering terbersit. Misalnya, ah...masa seperti itu? 

Apakah demikian? Darimana sumber cerita itu? (bagi orang yang berpikir kritis) atau bahkan tak jarang kita melontarkan pernyataan, ah...ceritamu besar sekali!. Semua yang di dengar, semua yang di lihat, semua yang dirasakan dan dialami, dan semua yang tak terlihat sekalipun merupakan sumber belajar.

Bagaimana literasi masyarakat? Pertanyaan ini patut disikapi dengan jawaban yang dapat diterima dan dimaknai. Literasi bukan membaca. Literasi adalah kemampuan menulis dan membaca, namun bukan itusaja melainkan kemampuan melakukan dan memahami bidang apapun dengan smart thinking. Untuk memahami dan meningkatkan literasi dapat menjadi sebuah pengetahuan seseorang. Untuk memperoleh pengetahuan itu dapat diperoleh setidaknya dari tiga tempat, yaitu pertama dari pengalaman pribadi kita sendiri. 

Apa yang kita alami dalam proses kehidupan, terkadang manis dan terkadang pahit bahkan dengan segala kerikil-kerikil tajam yang terjadi setiap saat. Pengalaman pribadi ini ibarat sudah masuk dalam kubangan dan tidak akan mau kembali lagi kekubangan yang sama. Kedua, melalui tuturan orang lain artinya bahwa seseorang yang pernah mengalami sesuatu dan ketika peristiwa tersebut diceritakan ulang (dipresentasikan) dan setiap yang mendengar akan menjadikan pula sebagai pengalamannya dari apa yang di dengar tersebut, maka jadilah pendengar yang baik. 

Karena melalui mendengarpun kita memperoleh pengetahuan yang baru. Berdasarkan informasi ini, dapat menambah referensi bahkan pengetahuan kita. Ketiga, melalui proses membaca. Membaca apa saja. Bisa dari buku, koran, majalah, tabloit, artikel, jurnal, buku digital dan internet dan media informasi lainnya terlebih di era digital yang sangat terbuka ini. baca, baca, baca, baca.....dan terus membaca sampai akhir hayat bahkan sampai kita menjadi jasad dan tak bisa berbuat apa-apa lagi. 

jadi, jangan pernah berhenti membaca karena melalui membaca pengetahuan kitapun akan semakin bertambah. Kita dituntut pula untuk mampu memfilter setiap informasi, apakah benar atau tidak benar apa yang kita dengan dan kita baca tersebut (hoaks begitu bertebaran juga di era digital ini).

Dokumentasi penulis, gambar peradaban masyarakat adat Nias Selatan, salah satu desa tradisional dan desa adat Desa Bawmataluo
Dokumentasi penulis, gambar peradaban masyarakat adat Nias Selatan, salah satu desa tradisional dan desa adat Desa Bawmataluo

Apa itu literasi? Case, Masyarakat Nias memiliki budaya, adat, tradisi dan yang sudah menjadi kebiasaan. Kegiatan tersebut ketika masyarakat (desa) memetik daun ubi di ladang untuk pakan ternak. Kegiatan ini dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan dari kanak-kanak sampai orang tua. Kegiatan ini bahkan dilakukan secara terus menerus bahkan turun temurun. Mereka melakukannya tanpa diajari, tanpa latihan khusus bahkan tenpa pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun