Mendengar itu, sang pemilik kamar membuka pintu.
" Kak, kita harus ngomong bertiga. Tolong dengar kita dulu, " kata Kinala. Mereka pun di perbolehkan masuk untuk berbicara.
" Ada apasih kalian ke kamar kakak jam segini, besok tu sekolah. Ganggu aja sih kalian ini, " ucap Kamayel dengan kesal
" Aku mau tanya , kenapa sih kakak menjauhi aku sama Kania? Apalagi aku, kakak ga seperhatian itu lagi sama aku, " tanya Kinala dengan sedih
" Iya kak , kenapa sih? Emang kita ada salah sama kakak? Kalau ada ayo kita ngomongin baik baik , bukan diemin kami kayak gini, " lanjut Kania
" Ngga ada tuh kakak diemin kalian, kalian nya aja yang merasa, " jawab Kamayel
" Ngga ada apanya? Kita tu tau kakak cuekin kita, " balas Kinala
" Gini ya, gara gara aku perhatian dengan Kinala semua fans fans aku tu pergi. Mereka mengira bahwa aku adalah pacar nya Kinala, liat sekarang aku udah ngga populer lagi. Ngerti ga sih?, " ucap Kamayel dengan nada tinggi
" Keterlaluan kamu kak, kamu lebih mentingin fans fans kamu daripada kita berdua yang adik kandung kamu, " balas Kinala sambil mengeluarkan air mata sederas sungai yang mengalir karena terlalu sedih setelah mendengar perkataan sang kakak yang ternyata penyebab kakak nya mencuekan mereka adalah Kinala, adik nya sendiri.
" Gak nyangka sih kak, begitu banget kamu ingin populer. Ini kita berdua adik kamu sendiri loh kak, sadar ga sih? Emangnya kalau fans fans kamu itu pergi, kamu ga bisa populer lagi? Kamu lupa kalau kamu itu salah satu tim basket di sekolah kita paatinya akan diketahui orang banyak juga, " lanjut Kania dengan marah. Sang kakak pun menyadari bahwa mereka adalah adik kandung nya yang seharusnya dijaga disini.
" Aku sadar, aku telah melakukan hal yang salah jadi maafin aku ya dek. Aku tau apa yang aku perbuat itu salah, aku janji setelah ini aku ga akan cuekin kalian lagi, aku akan lebih perhatian ke kalian, aku gapapa kalau fans fans ku pergi semua yang penting adik adik ku selalu bersama ku disini kembali seperti dulu, " kata Kamayel dengan penuh penyesalan