Mohon tunggu...
Mary Grace Tjoatja
Mary Grace Tjoatja Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi saya baca novel dan dengar musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Krisis Sampah

27 Agustus 2024   20:05 Diperbarui: 28 Agustus 2024   07:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pemuda : ya saya tau 

Tia : lalu kenapa masih di lakukan? emang nya nyaman ya tinggal di lingkungan yang kotor , keruh , dan bau begini?

pemuda : tidak nyaman , tapi emang nya ada yang mempermasalahkan / memberi hukuman kepada kita , lagi pula selama ini tidak pernah ada yang peduli dan menegur jika ada yang membuang sampah sembarangan walaupun sudah ada yang mengkampanyekan gerakan hidup bersih 

Lika : ada / tidak warga yang peduli fan menegur apa gunanya juga jika masyarakat setempat tidak mempunyai kesadaran diri sendiri untuk bertindak sesuai gerakan hidup bersih? ayo sekarang kamu pungut kembali sampah nya dan buang ke tempat sampah 

pemuda akhirnya tersadar akan hal  tersebut yang sudah mencemari lingkungan sekitar dan memungut kembali sampah yang telah ia buang dan membuang nya ke tempat sampah. Tia dan Lika pun membuat pengumuman kepada seluruh warga untuk bergotong royong membersihkan seluruh lingkungan sekitar Desa Taman Sari agar kembali asri , sejuk , dan bersih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun