Mohon tunggu...
Mary Grace Tjoatja
Mary Grace Tjoatja Mohon Tunggu... pelajar

hobi saya baca novel dan dengar musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Krisis Sampah

27 Agustus 2024   20:05 Diperbarui: 28 Agustus 2024   07:37 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang ini matahari sangat terik menyinari kami yang akan pulang dari sekolah. Pada saat perjalanan pulang Tia dan Lika melihat sekitaran sekolah dan tempat tinggal mereka yang sangat kotor dan bau karena ada nya sampah berserakan yang di buang oleh warga sekolah & masyarakat sekitar di Desa Taman Sari 

Lika : aduhh , kotor dan bau banget sih 

Tia : iya bener. gimana bumi ini mau bersih jika masyarakat terbiasa untuk selalu buang sampah sembarangan 

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan pulang sekolah mereka 

Tia : masyarakat ini sudah tidak bisa di toleransi lagi , ini sudah merusak alam sekitar 

semakin jauh perjalanan pulang mereka , semakin banyak lah sampah yang mereka lihat dan di buang sembarangan 

setelah itu seorang pemuda membawa bungkus makanan lewat di depan mereka & si pemuda itu pun melempar kan sampah bungkus makanan ke pinggir jalanan 

Tia : kok bisa ya warga disini diam saja dalam menanggapi hal seperti ini , padahal sudah banyak orang yang mengkampanyekan gerakan hidup bersih 

Lika : permisi , apakah kamu melihat betapa banyak nya sampah berserakan dan bertumpukan seperti ini?

pemuda : iya , saya lihat ada apa ya?

Lika : apakah kamu tau dampak dari membuang sampah sembarangan? 

pemuda : ya saya tau 

Tia : lalu kenapa masih di lakukan? emang nya nyaman ya tinggal di lingkungan yang kotor , keruh , dan bau begini?

pemuda : tidak nyaman , tapi emang nya ada yang mempermasalahkan / memberi hukuman kepada kita , lagi pula selama ini tidak pernah ada yang peduli dan menegur jika ada yang membuang sampah sembarangan walaupun sudah ada yang mengkampanyekan gerakan hidup bersih 

Lika : ada / tidak warga yang peduli fan menegur apa gunanya juga jika masyarakat setempat tidak mempunyai kesadaran diri sendiri untuk bertindak sesuai gerakan hidup bersih? ayo sekarang kamu pungut kembali sampah nya dan buang ke tempat sampah 

pemuda akhirnya tersadar akan hal  tersebut yang sudah mencemari lingkungan sekitar dan memungut kembali sampah yang telah ia buang dan membuang nya ke tempat sampah. Tia dan Lika pun membuat pengumuman kepada seluruh warga untuk bergotong royong membersihkan seluruh lingkungan sekitar Desa Taman Sari agar kembali asri , sejuk , dan bersih. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun