Lalu ada pula anggapan bahwa hanya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran akan memberikan nutrien yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Meskipun buah-buahan dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik, tetapi hanya dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan gizi harian seseorang.
Karbohidrat, protein, dan lemak sangat penting bagi tubuh. "Zat-zat gizi ini memainkan peran penting bagi tubuh termasuk membantu penyerapan vitamin dan mineral, menyediakan energi, dan membantu fungsi otak," kata ahli gizi Lara Metz, M.S., R.D., C.D.N. Ketika karbohidrat, protein, dan lemak dieliminasi, fungsi tubuh akan terganggu.
Sebenarnya, efektivitas diet detoks terhadap penurunan berat badan belum terbuktikan dari penelitian. Bahkan dari penelitian oleh Mazurak dan Tomiyama, diet detoks dapat meningkatkan stress, meningkatkan hormon kortisol, dan juga meningkatkan nafsu makan sehingga meningkatkan kemungkinan berat badan naik kembali. Kenaikan ini sulit untuk dikendalikan dan berpotensi mencapai berat yang lebih tinggi dari awalnya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa penurunan berat badan akibat diet detoks memiliki efek samping yang buruk dan juga sulit untuk dipertahankan.
Bahaya diet detoks
Â
Selain kekurangan gizi, terdapat lebih banyak risiko kesehatan dari diet detoks. Puasa yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, asidosis laktat, dan bahkan kematian.
Selain itu, pada beberapa diet detoks, individu disarankan untuk meminum banyak sekali air, bahkan ada yang mencapai 60 liter dalam satu hari. Pada umumnya, air sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 3 liter. Konsumsi air yang berlebihan dapat menyebabkan hiponatremia atau kadar natrium rendah. Dalam kondisi parah, hiponatremia dapat menyebabkan kematian karena natrium berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan ion tubuh.
Lalu terdapat risiko overdosis suplemen, obat pencahar, dan diuretik. Seringkali informasi mengenai detoks didapatkan dari internet dan informasi mengenai dosis bisa kurang jelas. Penggunaan suplemen dan obat-obatan yang tidak teregulasi sangat berbahaya.
Komponen dari produk-produk suplemen detoks juga terkadang tidak sesuai dengan labelnya sehingga dapat membahayakan pengguna. Seorang pria 50 tahun meninggal dunia karena keracunan logam mangan setelah mengonsumsi garam Epsom dalam diet detoks. Pemasok garam tersebut melakukan kesalahan dalam penjualan.