berbicara dakwah, tidak bisa dipisahkan dari objek dakwah itu sendiri. Begitu banyak metode-metode dakwah yang telah dicontohkan Rasulullah dan diterapkan juga oleh para sahabat dan salah satu tokoh fenomenal Hasan Al-Banna selaku pimpinan Ikhwanul Muslimin.. variatif dan adaptif tentunya,
setiap zaman memiliki tantangan dakwah masing-masing. Strategi dakwahnya pun mengikuti perkembangan zaman tersebut
Mad’u (objek dakwah) adalah ladang kita untuk mensyi’arkan dinnul Islam ini. Mad’u kita bukan lagi mereka yang istilahnya telah shaleh, tapi mad’u kita adalah saudara-saudara kita di luar sana yang sama sekali belum tersentuh oleh sentuhan Islam. belum terbuka matanya dengan suguhan cinta dalam Islam. atau mungkin mereka telah mencicipinya, tapi sikap penolakan masih menggerogoti benak mereka. atau mereka adalah penggerak dakwah itu sendiri, tapi salah arah sehingga menjadi bumerang dan memusuhi agama sendiri.. yah, itulah objek dakwah kita. Karena sejatinya kita bergerak atau berdakwah itu bukanlah untuk menshalehkan orang2 yang sudah shaleh. Tidak. tapi bagaimana kita bisa merangkul preman2, bandit2 pasar, wanita2 malam, kelompok atheis, regu2 sekuler dan liberal, agar tersentuh sisi dalam hatinya untuk merasakan nikmat dan indahnya hidup dalam nuansa Islam..
oke„ Barcelona. saya yakin tidak ada satu pun para pecinta bola yang tidak mengetahui club besar dari Spanyol ini. Club negeri mattador yang dimotori oleh Messi, Iniesta, dll ini menjadi pembicaraan hangat para bola mania. apalagi bagi mereka yang menyatakan dirinya sebagai Madridista, suporter setia Real Madrid yang merupakan musuh bebuyutan Barcelona. Bukan wacana asing lagi bagi mereka.. hmmm terutama untuk para cowo-cowo ya. Dijamin 90 % kaum pria ini doyan dgn yang namanya bermain bola bundar tersebut.
meskipun dunia bola banyak digandrungi kaum Adam, tapi tidak tertutup kemungkinan kalau kaum Hawa juga banyak yang suka bahkan bisa juga menjadi bola mania. menurut saya itu sah-sah saja asal sewajarnya dan diniatkan untuk hal2 yang positif. selagi kecintaan kita tersebut tidak membuat kita lengah terhadap tugas-tugas kita yang sebenarnya. Begitu pula halnya dengan saya. Dunia bola juga telah menjadi bumbu-bumbu yang menambah lezat sajian kehidupan saya. Menjadi akhwat yang paham seluk-beluk bola menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. di saat akhwat-akhwat yang lain sibuk dengan dunia fashion dan film2 ala korea-korea gitu, justru saya ingin menjadi akhwat anti-mainstream dengan menjadikan dunia olahraga terutama Bola sebagai fokus dakwah saya haha. (apasih yang saya tahu tentang dakwah) :)
semua ini bermula ketika saya masih menduduki bangku SMA. Pada masa SMA ini lah saya lebih aktif dalam mensyi’arkan agama Allah ini. meskipun sedari kecil saya telah ikut berperan di masyarakat dalam urusan2 kebaikan, akan tetapi saat itu saya belum mempunyai landasan yang kuat kenapa saya harus begini dan begitu. yah bisa dibilang hanya ikut-ikutan Ummi dan Abi hehe. Nah, di masa SMA ini saya sangat aktif sekali bergerak di ranah syi’ar. sebut saja FSI (Forum Studi Islam). sebagai siswa SMA yang bau kencur tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam menulirkan pemikiran-pemikiran kepada teman-teman dan para guru waktu itu. Masa SMA kita sangat terikat sekali dengan yang namanya peraturan-peraturan. Mulai dari seragam, gaya rambut dan kerudung, dll. yang semua itu harus dipatuhi. Tapi berbicara soal kerudung, Kami anak2 FSI khususnya akhwat menjadi kelompok yang sedikit melanggar dalam soal berkerudung hehe. Dan alhamdulillah karena kami anak2 FSI mempunyai prestasi-prestasi yang membanggakan SMA Unggul ini sehingga peraturan2 di SMA 1 Batusangkar ini sedikit banyaknya mengikuti aturan FSI haha keren ga tuh. yopp lanjut ke topik sebenarnya. Barcelona. Semasa SMA itu dunia bola sangat melilit jiwa para cowo. terutama teman2 pria yang sekelas dengan saya. obrolan-obrolan mereka selalu berbau bola dan bola. Saya selaku pecinta bola juga merasa terpanggil dengan obrolan mereka. Naluri keingin ikutsertaan saya berbicara dengan mereka sangat kuat„ tapi mereka itu adalah kumpulan2 cowo yang bisa dibilang anti dengan FSI hmmm
kesempatan pertama telah lewat bagi saya untuk ikut dalam obrolan mereka. Ini menjadi PR yang menghantui hari-hari saya (lebay bin alay haha). Saya berpikir ini menjadi jembatan bagi saya untuk masuk ke dunia mereka. lewat bola. aktivitas yang mereka senangi. Yah saya harus bisa memanfaatkan momentum ini”, bisik saya dalam hati. Saya juga ingin menunjukkan kepada mereka kalau FSI sebagai organisasi dakwah tidaklah eksklusif. Tapi FSI adalah wadah untuk berbenah diri dan bukan tempat org2 yang telah baik saja, tapi FSI adalah tempat orang2 yang ingin menjadi lebih baik. Pesan inilah yang selalu ingin saya suarakan ke semua penghuni SMA. dan ketidak sukaan mereka terhadap FSI bukan karena agama Islam, melainkan komitmen yang harus tercermin pada anak2 FSI itu sendiri. contoh sederhananya adalah urusan PACARAN. Masa SMA menjadi masa2 nya bagi pemuda untuk mengenal lawan jenis, haha. yah tentunya itu menjadi alasan ketidak sukaan mereka dengan FSI. Akan tetapi, setiap agenda2 yang diadakan FSI mereka banyak juga yang berpartisipasi untuk menyukseskannya. Dasar bocah-bocah SMA yang labil bin galau hahaha
nah, saya tidak menyia-nyiakan peluang emas ini. Bahan obrolan saya punya. Landasan berpijak saya ada. dan tujuan PDKT ini pun saya punya. jadi tidak ada alasan lagi bagi saya untuk menggerutu sendiri dengan hati dan benak saya.. GERAK yeaahhh
samapailah pada hari yang dinanti itu. Malam tadi adalah laga El-clasico Madrid vs Barcelona. sangat fenomenal tentunya. Dan alhamdulillah laga itu dimenangkan oleh BARCA broo.. saya senang jga dengannya. eittss ini bukan soal fanatik dgn club ini, tapi esensi dakwahnya saya dapat di sini :)
Q : mantap, Barca juara bro”, teman cowo saya memulai dialognya
T : pasti itu! “,tukas yang lain.
Q : ….. (dan banyak lagi obrolan mereka)
saya yang waktu itu duduk pada bangku dan meja yang bersebelahan dengan mereka langsung memanfaatkan moment ini.
"Tendangan kaki kiri Messi ga ada duanya", lanjut saya.
spontan mereka yang berempat orang itu melirik ke arah saya dengan tampang heran bin bloon.
"Maryaaaammm", teriak mereka bareng-bareng.
wow kereennn”, bisik salah satu diantara mereka
"kenapa", timpal saya
"anak FSI, akhwat lagi. masak iya suka bola dan tahu tentangnya?", salah satu diantara mereka membuka pertanyaan yg membuat saya bisa masuk dalam kelompok mereka.
"haha, ga ada masalah tuh kalo saya suka bola. justru bagus bukan? kece kan kalo ada akhwat yang tahu tentang bola? ckckckck
saya menanggapi dengan candaan yang menjadi ciri khas pemuda2 ini.
"iya sih yam, tapi di luar kebiasaan akhwat FSI itu.. salut saya", balasnya
"Barca juga yam?", tanya mereka
"yoi lah„ saya BARCA nih. waaww mantap bangetlah tuh club, keren2. apalagi banyak juga pemain2 Islam di sana. yang perannya sangat menguntungkan Barcelona. ya ga? ", tukas saya
"iya betul Maryam. saya salut dengan pemain2 Islamnya. Pas gol mereka sujud syukur dan berdo’a. adem ngeliatnya hhuuuhh
saya kaget dengan jawaban yg mereka lontarkan. ternyata pemuda2 yang sejatinya menolak FSI ini juga peduli dengan gerakan2 yang berbau Islami.. dan diskusi saya dengan mereka telah merambah kemana-mana. dimulai dengan Bola, lanjut pemain2 Islam di eropa sana, hingga menjurus pada nilai2 Islam seperti shalat, sedekah, jilbab, FSI dll. yang dengan diskusi atau bisa dibilang obrolan nyeleneh ini menghadirkan paradigma baru bagi mereka tentang dunia Islam. dan yang aneh bin ajaib nya lagi adalah mereka meminta saya untu menceritakan berbagai macam hal tentang dunia2 Islam.. sya terharu sekali dengan mereka.
dari hal2 sepele seperti ini lah saya bisa belajar dan tahu kalau ternyata objek dakwah kita itu sangat luas dan banyak sekali. Bahkan mereka yang tadinya kita pikir adalah lawan kita, ternyata dengan sedikit sentuhan mereka akan berbalik menjadi pendukung gerakan kita.. subhanallah.
dan pada akhirnya teman2 club bola saya ini menjadi orang2 yang sanagt rajin sekali ibadahnya, terutama shalat dhuha di sekolah. dan sesekali mereka meminta saya untuk dibangunkan shalat tahajjud„ saya dibikin menangis haru olehnya
jadi„ dalam berdakwah ini kita harus mengetahui peta gerakannya. jangan sampai kita salah menggunakan peta. hal ini menjadikan kita tersudutkan dan bahkan dibenci yang menjadikan gerakan dakwah kita gagal. Mengetahui pasar dakwah sangat utama sekali. Jadi, gerak kita akan terpeta dengan sangat bagus jika pasar2 itu telah kita selami dan ketahui seluk-beluknya..
“dakwah dengan cinta, jauh lebih indah”
:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H