Mohon tunggu...
Maryam Jamilah Gullen
Maryam Jamilah Gullen Mohon Tunggu... -

Mahasiswa s1 Universitas Padjadjaran\r\nAktif menulis di Kanvas Sastra..\r\n@MJ_Gullen\r\njamilahmaryam.tumblr.com\r\nHAMAS forever..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capres... Membenci Sewajarnya, Mencinta Pun Sewajarnya

6 Juli 2014   16:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

dan memang tidak ada seorang manusia pun yang luput dari salah. Kita yang masih seumuran jagung saja sudah berapa kali kah menyakiti Allah SWT ? mungkin sudah tak terhitung, saudara seiman..  Islam tidak pernah memandang masa lalu seseorang sebagai penghalang baginya untuk menjadi insan yang bermanfaat. Sejarah gemilang kita telah mencatat, nama-nama sahabat yang tertoreh indah dalam buku-buku sirah di ruangan kita bermula dari seorang yang kelam masa lalunya. Namun, tatkala ba'iat telah terkukuhkan.. mereka memulai kehidupan dengan lembaran baru..  wahai shaleh dan shalehah, Allah SWT saja Maha Pengampun dan Pemaaf., kenapa kita berlagak seorang yang bisa menghisab dosa saudara kita yang lain?

telah terukir indah nama Umar ibnu khattab, seorang singa padang pasir, dengan pedang yang terhunus, seorang pemuka qurays yang hendak membunuh Rasulullah saw, setelah cinta Allah menyelinap di qolbunya, jiwa dan raganya tak lagi menjadi miliknya, kini beliau terbujur di samping makam rasulullah saw

telah harum mewangi pula sebuah nama, putra dari Walid..  Khalid seorang "Pedang Allah". Penguasa medan perang. Menorehkan luka yang mendalam bagi ummat Islam dalam perang Uhud, hingga di pertempuran nan seng itu, Baginda tercinta Muhammad saw giginya patah. Dan ketika Islamnya, tiada panglima perang yang lebih tanggung dari Khalid bin Walid.. Rasulullah mengatakan,"tidak akan ada lagi wanita yang mampu melahirkan pemuda seperti tangguhnya Khalid bin Walid".. Kerajaan Persia, Romawi, hingga Baghdad tunduk dalam genggaman Islam yang penuh cinta

dan kita yang lahir hari ini, tidaklah sebanding kualitasnya dengan para sahabat.. kita jaauuuhhh. Dan usaha yang kita lakukan pun jaauuhh lebih beraatt.. maka alangkah indah jika memulai dengan diri kita sendiri, di saat kita sibuk membicarakan kerusakan negara, kerusakan lingkungan, kriminalitas, pelacuran, dan sebagainya, justru tanpa sadar kita adalah pelakunya. Kita menjadi penymbang terbesar dalam kerusakan lingkungan, dan mungkin sanak famili kita yang menjadi dalangnya, hal sederhana dengan merokok, mabuk-mabukkan, limbah rumah dll

Memang benar, saat ini kita berada dalam fase ke-4 dari 5 fase yang berlaku dalam kerangka zaman dari sejarah hidup ummat Rasulullah saw..  Hadits baginda yang diriwayatkan Ahmad dan Baihaqi dari Nuaaman bin Basyiir dari Hudzaifah,  :

1. Fase pertama adalah Fase Ketika Nabi Muhammad saw. masih hidup. Zaman ini sudah berlalu.

2. Fase Kedua adalah Fase zaman pemerintahan peradaban manusia yang mengikuti cara kenabian. Pada zaman ini, kita dapat melihat umat Islam di perintah oleh 4 Khulafa' Rashidin. Zaman ini pun sudah berlalu.

3. Fase Ketiga, zaman pemerintahan kerajaan yang 'menggigit'. Menggigit dalam hadits mengartikan bahwa mereka hanya menyerahkan kekuasaan mereka kepada keturunannya. Di zaman ini bisa kita lihat kerajaan Umayyah, Abassiyah, dan Uthmaniah yang berkuasa menggunakan sistem monarki. Zaman ini juga sudah berlalu.

4. Fase Keempat, zaman dimana dunia di perintah oleh pemimpin-pemimpin yang sombong, ambisius dan merajalelanya kehidupan yang penuh dengan masalah dan kemaksiatan serta kehidupan yang mulai menjauh dari al-Qur’an dan hadits. Zaman itu merupakan zaman yang sekarang kita tempati.

5.Setelah berlalu fase ke-4 (zaman sekarang), datanglah fase kelima. Di zaman tesebut, dunia akan kembali di perintah oleh pemerintahan yang mengikuti cara nabi berasaskan syariat Islam.

setelah menyebutkan fase ke-5, Nabi terdiam. Yang menandakan tamatnya sejarah kehidupan manusia setelah fase ke-5..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun