Rintik itu masih kudengar
Bersahutan dengan gemericik air di tanah
Oksigen seolah membuncahÂ
Memenuhi seisi ruang
Dingin nan sejuk menyusup tenangÂ
Hujan
Sampai kapan ku dapat merasakanmu?Â
Akankah besok kita bertemu?Â
Atau ini akhir dari hari yang semu
HujanÂ
Maafkan aku Terkadang ikut mengeluh bersama hadirmu
Padahal kaulah rahmat Tuhan yang diturunkanÂ
Bersamamu turun berjuta keberkahan
Hujan
Rintik itu masih kudengarÂ
Sama seperti 28 tahun silam
 Saat pertama aku diberi pendengaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!