Mohon tunggu...
Maryam Dzikrul Muwahidah
Maryam Dzikrul Muwahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai sastra dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tematik UPI 2022 Bantu Kembangkan Nilai Ekonomis Buruan Sae Kelurahan Sadang Serang, Kota Bandung

23 Agustus 2022   18:46 Diperbarui: 23 Agustus 2022   18:59 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa dan MBKM" permasalahan kemiskinan menjadi tujuan khusus dalam KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada Tahun ini.

Konsep SDGs Desa menjadi prioritas utama dalam upaya pembangunan di Indonesia. Kondisi geografis di Indonesia menuntut pembangunan merata antar daerah sebagai tapak awal pembangunan nasional. 

Mahasiswa dalam hal ini diharapkan mampu turut berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan di lingkungan masyarakatanya sendiri. Melalui KKN Tematik Tahun 2022, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membagi kelompok mahasiswa dengan 17 Tema SDGs Desa berdasarkan domisilinya masing-masing. KKN Tematik tersebut dilaksanakan pada tanggal 11 Juli sampai 10 Agustus 2022.

Salah satu tujuan dari SDGs desa adalah Desa Tanpa Kemiskinan, tema ini yang kemudian diangkat oleh kelompok 69 KKN Tematik UPI. Pembagian kelompok kecil lalu dilakukan untuk memfokuskan pelaksanaan program KKN. Salah satunya kelompok yang berfokus di Kelurahan Sadang Serang, Kota Bandung.

Bekerjasama dengan Buruan Sae Kelurahan Sadang Serang, kelompok 69 KKN Tematik UPI berupaya melaksanakan salah satu program, yaitu sosialisasi sebagai upaya penanggulangan permasalahan ekonomi, yang juga berkaitan dengan ketahanan pangan, serta lingkungan hidup di Kelurahan Sadang Serang.

Buruan Sae, akronim Buruan Sehat Alami Ekonomis merupakan konsep urban farming memanfaatkan pekarangan menjadi lahan produktif untuk berkebun yang juga diintegrasikan dengan ternak ikan. Inovasi oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung ini diciptakan untuk mendorong upaya penanggulangan permasalahan pangan dan manfaat ekonomi bagi para pelakunya.

Kelompok 69 KKN Tematik UPI kemudian mengunjungi Buruan Sae RW 17 sebagai salah satu Buruan Sae yang masih aktif di Kelurahan Sadang Serang. Buruan Sae RW 17 Kelurahan Sadang Serang sudah memiliki budidaya maggot dan lelenya sendiri. Maggot atau belatung dalam hal ini biasa digunakan sebagai pakan alternatif lele.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Mengutip Hardini dan Gandhy (2021) dalam bukunya mengenai maggot sebagai alternatif pakan ternak, larva BSF (Black Soldier Fly) atau maggot telah dipelajari secara ekstensif karena laju pertumbuhannya yang cepat dan konversi pakan yang tinggi, serta dapat memanfaatkan sumber makanan yang mengandung bahan organik. 

BSF atau larva belatung berumur 15 hari memiliki kandungan protein kasar 36,6% juga kaya akan AMP (antimicrobial peptide) dan mengandung asam laurat tinggi (49,18%) yang bertindak sebagai agen antibakteri. Maggot ditemukan di banyak limbah-limbah organik yang sudah terurai seperti, limbah rumah tangga (dapur), sayur dan buah, pengolahan makanan, hingga limbah peternakan.

Sementara itu, pengolahan pupuk kompos di RW 17 dilakukan dengan alat subsidi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Pembuatan kompos juga dilakukan di sisi lapangan serbaguna RW 17 dengan lahan minim dan terbuka, kelompok KKN KKN Tematik UPI kemudian melihat potensi pengembangan di sana.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Pengomposan sebaiknya dijauhkan dari kontaminasi bahan lain. Selain itu, curah hujan yang tinggi, paparan sinar matahari yang berlebihan, serta hama bukan berasal dari tanah juga dapat mempengaruhi proses dekomposisi yang akan berimbas pada keberhasilan dan kualitas kompos. Maka kelompok 69 KKN Tematik UPI berusaha membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

Mengantongi permasalahan tersebut, kelompok 69 KKN Tematik UPI kemudian melakukan studi banding ke Buruan Sae Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Buruan Sae di sana dikenal juga sebagai Rooftop Organic Garden Karta.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Berdasarkan hasil studi banding, Kelompok 69 KKN Tematik UPI melihat bahwa Buruan Sae kelurahan Sukawarna memiliki pengelolaan pupuk kompos yang sangat baik. Berdasarkan pertimbangan poin-poin yang disampaikan dan ditunjukkan oleh pengelola Buruan Sae di sana seperti;

  1. dalam pengolahan limbah organik, dilakukan pemisahan limbah sesuai dengan jenisnya. Pemisahan ini dilakukan dalam rangka keefektifan pupuk yang dihasilkan. Sebab, pupuk kompos dari limbah buah digunakan kembali untuk penanaman jenis buah, begitupun limbah sayuran digunakan untuk penanaman sayuran;
  2. dalam pengomposan, kelurahan Sukawarna tidak menggunakan bioaktivator EM4 (bakteri fermentasi bahan organik tanah) melainkan air rendaman beras. Pati dari air beras merupakan bakteri alami bagi kompos;
  3. buruan Sae Kelurahan Sukawarna menghasilkan pupuk cair;
  4. pengelola Buruan Sae juga mengenalkan kelompok 69 KKN Tematik UPI dengan budidaya air kencing kelinci pengganti bakteri EM4 dan air beras sebagai aktivator kompos;
  5. buruan Sae Kelurahan Sukawarna menghasilkan produk dari pupuk kompos yang dijual per-pack.

Kelompok 69 KKN Tematik UPI kemudian melakukan rancangan kegiatan sosialisasi dengan judul "Pengolahan serta Pemanfaatan Limbah Organik menjadi Pupuk Kompos". Sosialisasi mengundang Hendriana Pirmansyah selaku pengelola Rooftop Organic Garden Karta Kelurahan Sukawarna sebagai pemateri. 

Dalam kegiatan tersebut, Rooftop Organic Garden Karta menghadiahkan RW 17 berupa beberapa contoh produk yaitu, pupuk kompos dalam bentuk pack, contoh kompos yang masih dalam proses dekomposisi, sampel pupuk cair yang berasal dari buah, dan dua tanaman mint kepada ketua dan warga RW 17.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Warga RW 17 terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut. Kelompok 69 KKN Tematik UPI berharap pengetahuan yang diberikan dapat menginspirasi warga dalam pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk kompos serta melihat peluang ekonomis dari hal tersebut. Pematerian yang menyinggung budidaya maggot dan lele juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi warga.

Setelah kegiatan selesai, salah satu warga RW 17 menyampaikan kesan dan pesannya kepada Kelompok 69 KKN Tematik UPI. Ia merasa pengetahuan yang didapatkan sangatlah bermanfaat, selain bagi dirinya juga bagi keluarganya di masa depan, mengingat limbah organik merupakan produksi limbah yang berkelanjutan.

Sehari setelah kegiatan, Kelompok 69 KKN Tematik UPI kembali mengunjungi Buruan Sae RW 17 untuk melihat dan mengevaluasi keadaan Buruan Sae pasca sosialisasi.

Kelompok 69 KKN Tematik UPI merasa sangat berterimakasih kepada Kelurahan Sadang Serang dan Kelurahan Sukawarna, khususnya Bapak Hasan Arifin selaku Lurah Kelurahan Sadang Serang, Bapak Nana Hadiana selaku Lurah Kelurahan Sukawarna, Ibu Asmarani selaku Kasi Ekbang Kelurahan Sadang Serang, Hendri Setiawan selaku pengelola Buruan Sae Kelurahan Sukawarna, ketua RW dan seluruh Warga RW 17 yang membantu mensukseskan program ini. 

Semoga apa yang dilakukan dapat bermanfaat bagi kehidupan khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pelestarian lingkungan di Kelurahan Sadang Serang.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Referensi:
Hardini, S. Y. P. K dan Gandhy, A. (2021). Budidaya Lele Menggunakan Pakan Tambahan Maggot. Malang: Ahlimedia Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun