Mohon tunggu...
Maryam Dzikrul Muwahidah
Maryam Dzikrul Muwahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai sastra dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tematik UPI 2022 Bantu Kembangkan Nilai Ekonomis Buruan Sae Kelurahan Sadang Serang, Kota Bandung

23 Agustus 2022   18:46 Diperbarui: 23 Agustus 2022   18:59 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, pengolahan pupuk kompos di RW 17 dilakukan dengan alat subsidi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Pembuatan kompos juga dilakukan di sisi lapangan serbaguna RW 17 dengan lahan minim dan terbuka, kelompok KKN KKN Tematik UPI kemudian melihat potensi pengembangan di sana.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Pengomposan sebaiknya dijauhkan dari kontaminasi bahan lain. Selain itu, curah hujan yang tinggi, paparan sinar matahari yang berlebihan, serta hama bukan berasal dari tanah juga dapat mempengaruhi proses dekomposisi yang akan berimbas pada keberhasilan dan kualitas kompos. Maka kelompok 69 KKN Tematik UPI berusaha membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

Mengantongi permasalahan tersebut, kelompok 69 KKN Tematik UPI kemudian melakukan studi banding ke Buruan Sae Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Buruan Sae di sana dikenal juga sebagai Rooftop Organic Garden Karta.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Berdasarkan hasil studi banding, Kelompok 69 KKN Tematik UPI melihat bahwa Buruan Sae kelurahan Sukawarna memiliki pengelolaan pupuk kompos yang sangat baik. Berdasarkan pertimbangan poin-poin yang disampaikan dan ditunjukkan oleh pengelola Buruan Sae di sana seperti;

  1. dalam pengolahan limbah organik, dilakukan pemisahan limbah sesuai dengan jenisnya. Pemisahan ini dilakukan dalam rangka keefektifan pupuk yang dihasilkan. Sebab, pupuk kompos dari limbah buah digunakan kembali untuk penanaman jenis buah, begitupun limbah sayuran digunakan untuk penanaman sayuran;
  2. dalam pengomposan, kelurahan Sukawarna tidak menggunakan bioaktivator EM4 (bakteri fermentasi bahan organik tanah) melainkan air rendaman beras. Pati dari air beras merupakan bakteri alami bagi kompos;
  3. buruan Sae Kelurahan Sukawarna menghasilkan pupuk cair;
  4. pengelola Buruan Sae juga mengenalkan kelompok 69 KKN Tematik UPI dengan budidaya air kencing kelinci pengganti bakteri EM4 dan air beras sebagai aktivator kompos;
  5. buruan Sae Kelurahan Sukawarna menghasilkan produk dari pupuk kompos yang dijual per-pack.

Kelompok 69 KKN Tematik UPI kemudian melakukan rancangan kegiatan sosialisasi dengan judul "Pengolahan serta Pemanfaatan Limbah Organik menjadi Pupuk Kompos". Sosialisasi mengundang Hendriana Pirmansyah selaku pengelola Rooftop Organic Garden Karta Kelurahan Sukawarna sebagai pemateri. 

Dalam kegiatan tersebut, Rooftop Organic Garden Karta menghadiahkan RW 17 berupa beberapa contoh produk yaitu, pupuk kompos dalam bentuk pack, contoh kompos yang masih dalam proses dekomposisi, sampel pupuk cair yang berasal dari buah, dan dua tanaman mint kepada ketua dan warga RW 17.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Warga RW 17 terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut. Kelompok 69 KKN Tematik UPI berharap pengetahuan yang diberikan dapat menginspirasi warga dalam pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk kompos serta melihat peluang ekonomis dari hal tersebut. Pematerian yang menyinggung budidaya maggot dan lele juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi warga.

Setelah kegiatan selesai, salah satu warga RW 17 menyampaikan kesan dan pesannya kepada Kelompok 69 KKN Tematik UPI. Ia merasa pengetahuan yang didapatkan sangatlah bermanfaat, selain bagi dirinya juga bagi keluarganya di masa depan, mengingat limbah organik merupakan produksi limbah yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun