Ketiga, pakai refill untuk fast moving cunsomer goods seperti shampo, sabun, detergen, dll. Bawa wadah sendiri dari rumah dan beli di tempat-tempat yang menyediakan isi ulang untuk barang-barang tersebut. Aksi ini cukup efektif mengurangi sampah botol plastik.
Keempat, manfaatkan promo sustainable lifestyle seperti aplikasi daur ulang sampah atau bank sampah yang banyak sekali saat ini. Selain ikut serta melakukan pengolahan sampah juga akan dapat benefit dari sampah-sampah yang dikumpulkan.
Langkah kecil saya meminimalisir sampah plastik di rumah
Sejak punya rumah sendiri, saya sengaja memelihara beberapa ekor ayam, ikan, dan kambing. Ini salah satu cara saya menjaga lingkungan dari limbah domestik. Lahan rumah cukup luas untuk keperluan tersebut. Tujuan awal saya agar tidak membuang sampah makanan begitu saja ke alam, tapi bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Saya mengkategorikan sampah di rumah ke dalam 4 kategori, yaitu sampah makanan, plastik, organik selain makanan, dan sampah lainnya.
Untuk sampah makanan biasanya saya beri enzim untuk difermentasi terlebih dulu sebelum dijadikan pakan ternak. Di sini termasuk sampah organik lain, seperti dedaunan saya fermentasikan juga di ruang terbuka (bukan komposting) dengan disemprot enzim. Biasanya dipakai suami untuk pupuk beberapa tanaman di samping rumah.
Selain itu, feses ternak, baik kambing atau ayam juga kami fermentasi dulu sebelum nantinya dipakai pupuk tanaman. Kebetulan sekali di samping rumah lahan dimanfaatkan maksimal untuk menanam sayuran dan rumput pakan kambing.
Sampah lain seperti kertas, baterai, elektronik dll saya sendirikan untuk nanti dijual di beberapa asongan barang bekas atau saya sumbangkan ke salah satu tetangga yang mengumpulkan barang bekas untuk dijual.
Khusus untuk plastik, saya punya beberapa trik agar tidak menumpuk sampah dan merugikan lingkungan. Salah satunya dengan menerapkan 5 R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Replace)
Reduce atau mengurangi konsumsi plastik baru. Caranya banyak sekali, mulai dari membawa wadah atau tas belanja sendiri saat berbelanja, membawa piring atau mangkuk saat beli makanan di warung, bawa botol minum, bawa bekal dari rumah, pakai refill, atau yang paling relevan saat ini adalah mengurangi belanja online.