Mohon tunggu...
MARWINDA NADEA FEBIOLANIA
MARWINDA NADEA FEBIOLANIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Geografi 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan dan Pengelolaan Lahan Basah di Kalimantan Selatan

15 November 2022   19:35 Diperbarui: 15 November 2022   19:43 2902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 12. Lahan basah (Hutan Mangrove) Kec. Panyipatan, Kalimantan Selatan (Dokpri) 

Tanaman galam dapat ditemukan dimana saja terutama banyaknya terdapat pada daerah yang berair. Gambar 2 menunjukkan bahwa di Kecamatan Liang Anggang, Kalimantan Selatan tepatnya di Jl. A. Yani, Landasan Ulin Selatan banyak di tumbuhi tanaman galam, karena disepanjang jalan Kecamatan Liang Anggang kondisi tanah disana merupakan daerah lahan basah seperti rawa, yang pada umumnya galam memang tumbuh dan berkembang di daerah seperti rawa. Bagi masyarakat sekitar yang tinggal di kecamatan Liang Anggang, pohon galam/ tanaman galam dimanfaatkan sebagai mata pencaharian.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, umumnya masyarakat sekitar memanfaatkan tanaman galam sebagai mata pencaharian. Masyarakat sekitar menanam/memanfaatkan tanaman galam untuk dibesarkan setelah itu di jual ke berbagai konsumen. Setelah dari konsumen tanaman galam pun digunakan untuk berbagai sektor pembangunan baik yang besar maupun kecil. 

Biasanya kayu galam sering digunakan sebagai bahan konstruksi perumahan dan memiliki kekuatan kayu kelas II (Arifin, 2020). Galam memiliki banyak manfaat, kulitnya dapat dijadikan sebagai kertas, daun dari pohon ini digunakan sebagai obat, pada dunia konstruksi, kayu ini biasa digunakan sebagai perancah (scaffolding) untuk menahan beban beton dan tiang pancang sederhana (Giesen, 2015).

 2. Pemanfaatan lahan basah sebagai sumber air untuk mengairi persawahan

Gambar 3. Pemanfaatan lokasi lahan basah (jaringan saluran irigasi) di Kecamatan Gambut (Dokpri)
Gambar 3. Pemanfaatan lokasi lahan basah (jaringan saluran irigasi) di Kecamatan Gambut (Dokpri)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diamati pada Kecamatan Gambut, Kalimantan Selatan di Jl. Gubernur Syarkawi, Banyu Hirang terletak pada titik koordinat Lat -3.362499°, Long 114.699138° terdapat jaringan saluran irigari yang merupakan lahan basah buatan manusia, biasanya jaringan saluran irigasi ini berfungsi sebagai sumber air untuk mengairi persawahan, usaha dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan. Pengelolaan jaringan saluran irigasi yang efektif dan efisien bertujuan agar air dapat sampai ke areal persawahan serta digunakan sesuai fungsinya tentu sangat diperlukan.

Secara umum pengertian irigasi adalah pemberian air kepada tanah dengan maksud untuk memasok lenga sesensial bagi pertumbuhan tanaman (Hansen, dkk,1990). Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.23/1982 Ps.1, pengertian irigasi, bangunan irigasi, dan petak irigasi telah dibakukannya itu sebagai berikut:

· Irigasi usaha penyediaan dan penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian.

· Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.

· Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.

· Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun