Mohon tunggu...
Marisa Dwi Kusuma Wardani
Marisa Dwi Kusuma Wardani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Tukang ngemil dan ngomel bagi sebagian orang.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Fenomena Kopi Gerobakan, Alternatif Ngopi bagi Mahasiswa hingga Orang Kantoran

6 November 2024   12:25 Diperbarui: 6 November 2024   12:44 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi gerobakan Rindumu, sumber : dok pribadi

"Beberapa kali saya beli kopi gerobakan, soal harga rata-rata memang terjangkau. Tapi kalau soal rasa, ada brand kopi gerobakan yang rasanya enak dan kaya "Waaahh ini nih! Harus gue tandain kopi merk ini!" pas minumnya. Jadi, mendingan cobain satu per satu merk perlu sih. Misal, aku suka banget aren latte, nah bisa dibandingin satu per satu antara merk ini dan itu," tuturnya.

Menawarkan Harga Lebih Terjangkau

Salah satu alasan utama mengapa kopi gerobakan begitu populer adalah harganya yang relatif lebih terjangkau. Sebagai contoh, segelas kopi susu gula aren di kopi gerobakan biasanya berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 12.000. Sementara harga kopi gula aren di coffee shop atau kedai kopi konvensional biasanya berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 60.000, tergantung pada jenis kopi yang digunakan dan lokasi tokonya.

Dengan harga yang terjangkau, kopi gerobakan berhasil menyasar segmen pasar yang luas, mulai dari mahasiswa hingga pekerja kantoran yang ingin menikmati kopi enak tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Ini adalah pilihan ekonomis yang tepat bagi mereka yang ingin menikmati kopi harian dengan cita rasa yang menyenangkan, namun tetap ramah di kantong.

Perbandingan dengan Coffee Shop

Jika dibandingkan, agak kurang apple to apple ya. Karena apa? Dari hal yang ditawarkan pun jelas berbeda. Kopi gerobakan cenderung lebih ekonomis dan cepat, sementara coffee shop konvensional menawarkan suasana yang berbeda. Dengan harga yang lebih tinggi, pengunjung coffee shop umumnya juga membayar untuk pengalaman suasana yang nyaman, interior yang estetik, dan tempat untuk bersantai atau bekerja. 

Selain itu, coffee shop biasanya memiliki varian kopi yang lebih kaya dan lebih banyak pilihan metode penyeduhan, seperti pour-over atau french press, yang jangan harap ditemukan pada varian kopi gerobakan.

Di coffee shop, barista biasanya memiliki keahlian khusus dalam meracik kopi, dan beberapa coffee shop bahkan memiliki konsep "single origin", di mana setiap jenis kopi memiliki karakteristik rasa yang berbeda tergantung dari asal biji kopi tersebut. Hal ini tentu akan sulit ditemui di kopi gerobakan, yang cenderung menawarkan kopi dengan cita rasa yang lebih universal.

Intinya, fenomena kopi gerobakan telah membawa angin segar dalam industri kopi di Indonesia. Dengan harga yang lebih terjangkau namun rasa yang tetap enak, kopi gerobakan berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat akan kopi yang mudah diakses dan ekonomis. 

Meskipun kualitas dan rasa kopi di coffee shop cenderung lebih beragam dan eksklusif, kopi gerobakan tetap menjadi alternatif yang menarik, terutama bagi mereka yang mencari kepraktisan dan efisiensi tanpa harus mengorbankan kenikmatan minum kopi.

Jadi, baik kopi gerobakan maupun coffee shop memiliki kelebihan masing-masing dan dapat dinikmati sesuai kebutuhan dan selera. Jika mencari pengalaman minum kopi yang tenang dan mendalam, coffee shop mungkin lebih sesuai. Namun, untuk kopi harian dengan rasa yang tetap enak dan harga terjangkau, kopi gerobakan adalah pilihan yang sangat tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun