Mohon tunggu...
Marwan Djalim
Marwan Djalim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

YNTKTS

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Dzikir terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

31 Juli 2024   21:50 Diperbarui: 31 Juli 2024   23:02 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dibuat dengan AI

Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan, banyak orang mencari cara untuk menemukan ketenangan jiwa dan meningkatkan kesehatan fisik serta mental mereka. Salah satu praktik spiritual yang memiliki pengaruh positif pada aspek ini adalah dzikir. Dzikir, yang berarti mengingat Allah, tidak hanya memiliki makna religius tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan seseorang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dzikir memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental, menjadikannya topik yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.

Artikel ini akan membahas berbagai manfaat dzikir untuk kesehatan, mulai dari aspek ilmiah hingga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita akan melihat bagaimana dzikir dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan membantu menguatkan mental. Selain itu, kita juga akan mengeksplorasi tantangan dalam menerapkan praktik dzikir secara konsisten dan solusi yang dapat diterapkan. Dengan memahami hubungan antara dzikir dan kesehatan, diharapkan pembaca dapat mempraktikkan ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka secara menyeluruh.

Penelitian tentang dzikir dan kesehatan fisik

Fenomena saat ini banyak masyarakat Islam yang meyakini bahwa dengan berzikir akan memperoleh kesehatan baik jasmani maupun rohani. Ditinjau dari aspek kesehatan, dzikir dapat memberikan dampak positif yang dapat menyebabkan keseimbangan tubuh tetap stabil. Dzikir berpengaruh bagi tubuh serta dapat menstimulasi getaran halus dan lembut yang menelusuk keseluruh tubuh. Pada saat itulah seseorang akan merasakan relaksasi atau pengendoran saraf-saraf ditubuhnya sehingga ketegangan jiwa akibat kebutuhan jasmani maupun rohani yang tidak terpenuhi dapat berkurang.

Studi psikologi tentang dzikir dan kesehatan mental

Dari sudut pandang ilmu kesehatan jiwa, dzikir berfungsi sebagai psikoterapi, karena dengan melakukan dzikir akan menjadikan hati lebih tenteram dan damai serta tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan. Melakukan zikir yang khusyu' atau konsentrasi, pikiran hanya tertuju pada Allah Swt, maka pikiran dan jiwa akan merasakan ketenangan, kebahagiaan, serta kedamaian pada dirinya, dan juga dapat menghilangkan stres, frustrasi dan kecemasan yang melanda dirinya. Karena semua keadaan itu merupakan gejala jiwa yang berat yang harus segera diatasi.

Dzikir yang berarti mengingat, secara normatif bisa berpengaruh baik yakni membuat hati menjadi tenteram. Hati yang tenteram merupakan salah satu ciri dari kesehatan mental. Kesehatan mental ialah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan ketakwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di dunia dan di akhirat.

Perspektif neurosains terhadap praktik dzikir

Otak juga memiliki hubungan erat dengan spiritualitas biasa disebut dengan operator neurospiritual yang meliputi sebagai berikut:

  • Cortex prefrontal berfungsi sebagai pembentuk kepribadian manusia berkaitan dengan motivasi, dan kesadaran manusia. Jika terjadi kerusakan pada cortex prefrontal akan menyebabkan hilangnya kemampuan dalam mengendalikan emosi.
  • Area asosiasi atau sebrum (otak besar) berfungsi untuk menata bermacam perintah kompleks seperti kesadaran introspeksi diri dan kesenangan, serta berfungsi sebagai penggerak tubuh dan perilaku. Jika dihubungkan dengan praktek spiritual (dzikir/doa) akan terjadi peningkatan aliran darah ke otak ketika sedang melakukan dzikir dan doa. Jika terjadi kerusakan pada area ini akan mengakibatkan hilangnya kemampuan konsentrasi dan tidak mampu merencanakan masa depan.
  • Sistem limbik dibagi menjadi tiga yaitu hipotalamus, amygdala dan hipocampus. Hipotalamus berfungsi sebagai pengatur hormon tubuh manusia dan dapat mempengaruhi pelepasan hormon ketika melakukan dzikir. Amygdala berperan menciptakan emosi dan dapat membentuk tubuh dengan perasaan yang sedang dirasakan saat melakukan dzikir. Hipocampus jika dikaitkan dengan spiritual berhubungan dengan interkoneksi saraf yang berfungsi menyeimbangkan emosi yang muncul setelah melakukan dzikir.

Kajian neurosains terhadap fungsi nafs dan qolb memberikan perspektif baru dalam pendidikan Islam , termasuk dalam memahami praktik dzikir dari sudut pandang ilmiah.

Dzikir sebagai Gaya Hidup Sehat

Berzikir adalah praktik spiritual yang sangat penting dalam agama Islam. Secara harfiah, berzikir berarti mengingat atau menyebut nama Allah. Berzikir juga dapat memberikan ketenangan batin dan mengurangi stres. Dalam momen-momen sibuk dan penuh tekanan, berzikir adalah pelarian yang sempurna untuk menenangkan jiwa dan meredakan kekhawatiran. Dengan berzikir, kita membersihkan hati dan pikiran kita dari pemikiran negatif dan dosa. Ini membantu kita menjalani hidup dengan kesadaran diri yang lebih baik. Di tengah kesibukan dunia, berzikir adalah cara untuk mengingat bahwa akhirat adalah tujuan akhir kita. Ini membantu kita tidak terlalu terpaku pada hal-hal duniawi semata.

Selain zikir dalam sholat, zikir juga dapat diucapkan kapan saja. Anda dapat mengingat Allah dalam pikiran Anda saat bekerja, berkendara, atau melakukan aktivitas lainnya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengintegrasikan dzikir ke dalam rutinitas harian:

  • Jadwalkan Waktu Zikir: Seperti halnya kita menjadwalkan waktu untuk makan, tidur, dan pekerjaan, jadwalkan juga waktu untuk berzikir. Bisa setiap pagi, malam, atau bahkan selama istirahat makan siang
  • Gunakan Reminder: Gunakan perangkat elektronik atau alarm pada ponsel Anda untuk mengingatkan Anda untuk berzikir. Ini dapat membantu Anda tetap konsisten dalam praktik berzikir.
  • Gunakan Waktu Senggang: Manfaatkan waktu senggang, seperti saat menunggu di antrean atau dalam perjalanan, untuk berzikir. Anda bisa mengucapkan doa atau membaca dzikir.
  • Integrasikan Dzikir dalam Pekerjaan: Jika Anda bekerja di depan komputer sepanjang hari, Anda bisa menampilkan dzikir atau doa di layar atau sebagai latar belakang desktop Anda.
  • Berzikir Bersama Keluarga: Berzikir bersama keluarga adalah cara yang baik untuk memperkuat ikatan keluarga dan juga meningkatkan kehidupan spiritual bersama.
  • Baca Al-Quran: Bacaan Al-Quran juga bisa menjadi bentuk berzikir. Baca dan renungkan ayat-ayat Al-Quran dalam waktu luang Anda.

Prioritaskan sholat dan zikir di atas hal-hal lain. Jika Anda memiliki pilihan antara sesuatu yang dapat ditunda dan sholat, pilih sholat sebagai prioritas utama.  Menghadirkan sholat dan zikir dalam kehidupan sehari-hari memerlukan komitmen dan kesadaran. Ini membantu Anda menjalani hidup yang lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran Islam, serta memperkuat koneksi spiritual Anda dengan Allah.

Dzikir dan pola makan sehat

Manusia merupakan satu kesatuan yang dapat membentuk diri manusia seutuhnya, sehingga kondisi yang satu akan mempengaruhi kondisi yang lain. Dalam ilmu kedokteran modern yang berkembang saat ini diterangkan bahwa sehat seutuhnya adalah meliputi sehat fisik, kejiwaan (psikis), sosial dan spiritual. Manusia juga terdapat komponen kejiwaan (psikis), saraf (neuron), dan endokrin/hormon, atau psikoneuroendokrenologi, ketiganya terdapat hubungan yang sangat erat.

Di dalam tubuh manusia terdapat sistem hormon dan metabolisme, yang tergantung dengan kondisi kejiwaan, apabila kondisi kejiwaan baik, tenang, maka hormon & metabolisme tubuh juga akan baik. Kalau sebaliknya terganggu, hormon & metabolisme menjadi abnormal, akhirnya tubuh juga menjadi abnormal dan mudah sakit. Kondisi psikis/kejiwaan yang sehat, tenang membuat endokrin seimbang, sehat, dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Penurunan kekebalan tubuh akan memudahkan terjadinya penyakit, infeksi, geganasan, dll.

Untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan, maka harus selalu menumbuhkan ketenangan, rasa sabar, semangat yang tinggi serta selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan dzikir setiap hari. Ketika berdzikir dengan kalimat "Laa ilaaha illallah" baik dengan diam maupun dengan suara keras, akan berpengaruh secara psikis. Dan hati akan tenang, bersih. Kalau terus menerus melakukan dzikir, akan berpengaruh pada proses berpikir yang terus berlangsung dengan memusatkan perhatian dan berkonsentrasi, yang akan bergema dalam hati. Dzikir akan masuk menembus lapisan-lapisan hati menjadi bersih, akan membawa pada sifat-sifat yang dikehendaki Allah, serta dapat terhindar dari penyakit.

Berdzikir juga dapat menyehatkan fisik, ketika melantunkan kalimat "Laa ilaaha illallahu", bisa menimbulkan energi panas yang dikeluarkan dari asma Allah, karena itu tubuh akan mengeluarkan sinar aura. Dari sinar aura itu penyakit pada tubuh akan hilang dengan perlahan-lahan. Berdzikir dapat membuat kondisi sehat tetap sehat dan dapat menyembuhkan penyakit fisik dan psikis, dll.

Dzikir untuk meningkatkan kualitas hidup

Terapi Dzikir merupakan bentuk perlakuan atau pengobatan dengan menggunakan kalimat-kalimat zikir yang dihayati dan dibaca secara berulang-ulang dengan tujuan mengurangi gejala negatif pada klien, dan mengembangkan kepribadian klien. Melalui terapi dzikir, akan memandang sisa usianya dengan positif mendalam terhadap Allah serta kalimat yang diucapkan berkali-kali dalam berdzikir khususnya untuk para lansia mensugesti dirinya untuk tidak merasa takut, khawatir, dan cemas dalam menjalani masa tua mereka.

Dengan menggunakan terapi dzikir terbangun sugesti positif yang berkontribusi menciptakan sebuah keyakinan, kekuatan dan sikap optimisme bagi lansia dalam menghadapi masa tua mereka secara lebih baik dan para klien diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para mereka. Jadi secara tidak langsung rasa was-was dan cemas tersebut akan berkurang seiring berjalannya waktu jika para klien rutin melakukan terapi dzikir.

Dzikir kepada Allah adalah suatu rangkaian dari rangkaian iman dan islam yang mendapatkan perhatian khusus dan istimewa dari Al-Qur'an dan sunnah. Berdasarkan hasil penelitian, sebelum melakukan terapi spiritual dzikir terjadi penurunan dan setelah dilakukan terapi spiritual dzikir sebaliknya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Peningkatan terapi spiritual dzikir sangat dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan lansia itu sendiri. Dalam hal ini, peran terapi spiritual dzikir sangat penting seperti memudahkan lansia menyampaikan masalah yang dialami dengan penuh percaya diri. Terapi spiritual dzikir ini membawa dampak yang positif kepada lansia yang bersikap positif, memiliki sikap menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran serta menjalani hidup dengan kebahagiaan.

Penelitian menunjukkan bahwa dzikir dengan menyebut nama Allah SWT akan membuat tubuh mengalami rileksasi dan direspon oleh hipotalamus dengan menurunkan pengaturan sekresi hormon kortisol sehingga mengurangi produksi hormon stres dan meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu, dzikir sebaiknya dilakukan secara khusyuk dan rutin untuk peningkatan kualitas hidup pasien dengan luka kaki diabetik.

Tantangan dan Solusi Penerapan Dzikir

Meskipun dzikir adalah ibadah yang disunnahkan, terkadang seseorang mengalami kesulitan dalam membiasakan diri untuk melakukannya secara konsisten. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kelelahan atau kurangnya semangat saat hendak melaksanakan dzikir. Dalam situasi seperti ini, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk melakukan dzikir, karena hal tersebut dapat menimbulkan keterpaksaan dan rasa bosan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menegur seorang sahabat yang menggunakan tali untuk menjaga posisi berdiri saat salat ketika mengantuk atau lelah. Beliau bersabda, "Lepaskan tali itu, setiap orang salat sesuai kemampuannya, kalau dia malas atau telah letih maka hendaklah duduk". Ini menunjukkan bahwa dalam beribadah, kita dianjurkan untuk menyesuaikan dengan kemampuan diri masing-masing, tanpa harus memaksakan diri.

Strategi untuk konsisten berdzikir

Untuk menjaga konsistensi dalam berdzikir, penting untuk menyusun strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  • Buatlah jadwal dzikir yang teratur dan sesuai dengan rutinitas harian. Tentukan waktu-waktu khusus untuk melakukan dzikir, misalnya setelah salat wajib atau pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.

    Manfaatkan teknologi seperti alarm atau pengingat di ponsel untuk membantu menjaga konsistensi. Atur pengingat untuk waktu-waktu dzikir yang telah dijadwalkan.

  • Ciptakan lingkungan yang mendukung praktik dzikir. Carilah teman-teman atau keluarga yang juga bersemangat dalam berdzikir, sehingga dapat saling memotivasi.

  • Tentukan tujuan dan sasaran dzikir, misalnya ingin meningkatkan kualitas dzikir atau memperbanyak jumlah dzikir[11]. Evaluasi diri secara berkala untuk melihat sejauh mana tujuan tersebut tercapai.

  • Lakukan dzikir sesuai dengan kemampuan diri. Jangan memaksakan diri untuk melakukan dzikir dalam jumlah yang berlebihan, karena hal tersebut dapat menimbulkan keterpaksaan dan rasa bosan.

Pemanfaatan teknologi untuk mendukung praktik dzikir

Teknologi digital dapat menjadi tantangan dalam praktik spiritual seperti dzikir, karena dapat menyebabkan gangguan dan distraksi yang berkelanjutan. Namun, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung praktik dzikir jika digunakan dengan bijak.

Salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam praktik dzikir adalah tasbih digital . Perangkat ini berukuran kecil dan praktis untuk dibawa ke mana-mana, serta dilengkapi dengan tombol untuk menghitung lafadz dzikir. Tasbih digital ini dapat membantu dalam memperbanyak pahala di bulan Ramadan dengan berzikir menggunakan perangkat tersebut .

Selain itu, smartphone juga dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam praktik dzikir. Terdapat aplikasi-aplikasi yang menyediakan bacaan dzikir atau pengingat untuk melakukan dzikir. Dengan memilih smartphone yang memiliki spesifikasi mumpuni, aktivitas dzikir menggunakan aplikasi di smartphone dapat berjalan dengan lancar .

Namun, penting untuk mengintegrasikan teknologi dalam praktik dzikir dengan bijak. Tetapkan batasan waktu dan ruang untuk penggunaan teknologi, sehingga tidak mengganggu kekhusyukan dan kedalaman spiritual dalam berdzikir.

Kesimpulan

Dzikir memiliki pengaruh yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental manusia. Praktik spiritual ini tidak hanya memperkuat hubungan dengan Allah, tetapi juga membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas hidup, dan memperbaiki pola makan. Integrasi dzikir ke dalam rutinitas sehari-hari dapat membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan seseorang.

Meski ada tantangan dalam membiasakan diri berdzikir secara konsisten, beberapa strategi dapat diterapkan untuk mengatasinya. Pemanfaatan teknologi seperti aplikasi pengingat dan tasbih digital bisa membantu menjaga kerutinan berdzikir. Yang terpenting adalah melakukan dzikir sesuai kemampuan dan tidak memaksakan diri, sehingga praktik spiritual ini dapat terus dilakukan dengan ikhlas dan membawa manfaat jangka panjang bagi kesehatan fisik dan mental.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun