Mohon tunggu...
Siti Marwanah
Siti Marwanah Mohon Tunggu... Guru - "Abadikan hidup melalui untaian kata dalam goresan pena"

"Tulislah apa yang anda kerjakan dan kerjakan apa yang tertulis"

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kunci Sukses Menulis

30 Maret 2021   20:01 Diperbarui: 30 Maret 2021   20:28 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku yang bisa digunakan untuk kenaikan pangkat adalah buku yang ada kaitannya dengan pekerjaan kita, jurnal ilmiah tingkat Nasional dan internasional.

Katagori penulis ada 4 yaitu:
1. Penulis pemulung adalah penulis yang mengambil tulisan orang lain dan dijadikan sebagai tulisan sendiri. Misalnya jika seseorang ingin membuat PTK namun karena dia tidak mau  susah-susah, maka dia cari di Google lalu judulnya, temlatnya serta namanya diganti sementara isinya 80 persen sama.  

2. Penulis kedua itu lebih bagus dibanding jenis yang pertama . Jenis kedua itu kalau orang belum terlatih menulis, biasanya bingung apa yang mau ditulis. Langkah yang dilakukan adalah buku-buku referensi yang akan digunakan ditata di dekat komputer dan saat proses menulis dilaksanakan lalu dipindahkan ke dalam tulisan. Menurut ini menurut ini. Selanjutnya pada bagian akhir dia hanya menambahkan kalimat dengan demikian maka bisa disimpulkan. Penulis jenis kedua ini seperti seorang penjahit yang bertugas memotong-motong kain lalu menghubungkan antara kain itu dengan jahitan.

3. Penulis jenis ketiga seperti perajut.  Jadi, membawa benang, benang yang belum berbentuk, lalu diurai menjadi bentuk baru. Dengan caranya sebelum mengutip terlebih dahulu dibaca  bagian yang mau dikutip lalu disusun dengan kalimat kita sendiri

4. Keempat yaitu penulis pencipta gaya. Ini levelnya adalah level penulis yang hebat ya, seperti Pramudia Natatur, atau penulis-penulis besar lainnya. Nah yang keempat ini tidak akan saya bahas, tapi kita cukup berada disatu, dua, tiga, dan memahaminya.

Hendaknya saat membuat kata pengantar disesuaikan dengan keilmuan kita agar isinya lebih pas dan mengena.

Menulis itu sebuah berkah yang hasilnya akan bisa kita nikmati pada waktunya nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun